Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Warga Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Sukoharjo medatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Jumat (8/1/2021).
Kedatangan mereka untuk mengadukan dampak limbah dari PT Rayon Utama Makmur (RUM), yang meresahkan karena berbau busuk dan menyengat.
Tokoh masyarakat Desa Pengkol Tomo mengatakan, ada tiga poin yang mereka adukan kepada DLH Sukoharjo terkait PT RUM.
Baca juga: Bau Limbah PT RUM Sampai Wonogiri, Bupati Minta Warga Buat Laporan
Baca juga: Cerita Warga, Gegara Bau Busuk Limbah Diduga dari PT RUM Nguter Sukoharjo, Malam Tak Bisa Tidur
Yaitu, bau limbah yang sangat menyengat, pencemaran limbah air, dan suara bising dari dalam pabrik.
"Kita di belakang pabrik mencium bau yang lebih pekat dan sering," aku dia.
"Bahkan wanita dan anak-anak yang tidak kuat merasakan pusing dan mual," jelasnya.
Terkait pencemaran air, Tomo mengatakan banyak limbah air kotor keluar dari PT RUM tidak melalui pipa, maupun bukan jalur pipa.
"Sampai air berubah warna, bau, dan biota sungai mati. Banyak kebocoran pipa, yang mencemari sungai," kata dia.
"Kami para petani, sering kali kita ambil air dari sungai itu, dan terambil limbahnya, itu dapat merusak pertanian," imbuhnya.
Untuk masalah kebisingan, Tomo mengatakan tidak begitu dipermasalahkan warga.
Suara bising yang didengar warga tidak terjadi setiap saat, namun suatanya mirip pesawat terbang.
Dia berhapan pencemaran dapat dihentikan, entah bagaimana caranya. Misalnya dengan alih produksi jika PT RUM tidak dapat mengatasi persoalan limbahnya.
"Kita tidak menolak investasi. Buktinya banyak pabrik disana kita biarkan, karena tidak mengganggu," tandasnya.
Kirim Surat ke PT RUM