Saat ini kondisi korban diketahui stabil dan sudah menjalani operasi lantaran ada luka tusuk di bagian perut.
Baca juga: Insiden Penusukan Karyawati Alfamart Colomadu, Polisi Periksa 5 Saksi, Rekaman CCTV Dikantongi
Baca juga: Kronologi Karyawati Alfamart Colomadu Ditemukan Bersimbah Darah, Dikira Keguguran, Ternyata Ditusuk
Tegar juga menjelaskan, bayi yang dikandung korban juga dalam kondisi baik.
"Kami sudah berkonsultasi pada dokter, korban kondisinya baik," papar dia.
Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu Solo, dr Divan Fernandes mengatakan, saat ini kondisi korban stabil.
"Dirawat di ICU," terang dia.
Divan mengatakan, kondisi korban dan calon bayi dalam kandungannya stabil, tetapi masih dalam perawatan intensif.
"Saya bukan dokter yang merawat, tapi informasi luka di perut," paparnya.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, warga digemparkan karyawati Alfamart yang hamil 7 bulan bersimbah darah saat toko baru buka di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Peristiwa tersebut sontak membuat warga di sekitar lokasi kejadian geger dan mencekam.
Karyawati tersebut diketahui bernama Emi Nur Hayati (35).
Ia mengalami luka serius pada perutnya sehingga darah berceceran di mana-mana.
Saksi Mata Muhammad Imam (18) yang bekerja di warung sebelah minimarket tersebut mengatakan awalnya warga sekitar mengira korban mengalami keguguran.
"Itu awalnya dikira Keguguran, ternyata dapat kabar luka tusuk," jelas Imam kepada TribunSolo.com, Jumat (22/1/2021).
"Itu saya dikasih tahu warga sini suruh ngontak orang yang kenal sama pegawai minimarket sini," tambahnya.
Baca juga: PSBB Diperpanjang, Polres Sragen Bakal Sosialisasikan Lagi & Evaluasi Selama Mengawal 11-25 Januari
Baca juga: Hari Pertama Joe Biden Jadi Presiden : Pecat Bos VOA yang PHK Koresponden Indonesia
Imam mengatakan, dirinya panik saat itu, kemudian meminta pertolongan warga lainnya untuk mencari mobil.
"Sempat saya bersama warga lainnya mau minta tolong pengendara mobil yang lewat untuk membawa korban ke rumah sakit," papar dia.
Saat menghentikan mobil ini, ada satu mobil pikap berhenti.
Namun, tidak berani membawa.
"Itu kita khawatir karena darahnya banyak," katanya. (*)