"Pertama saya tanya ke tetangga saya, katanya ada 2 anak-anak yang melihat kucingnya dimasukkan ke dalam goni. Memang orang sini semua pada tahu kalau misalnya bapak yang ini suka motongin kucing dan anjing untuk dikonsumsi, biasanya untuk sekalian minum tuak gitu, biasanya," katanya.
Dijelaskannya, dia pun bersama dengan saudaranya mencari kucing di sekeliling rumahnya di Tangguk Bongkar 3 hingga ke Tangguk Bongkar 7.
Dia pun bertanya dengan warga, dan ditunjukkan ke alamat yang salah. Hingga akhirnya dia bertanya kepada anak-anak, dan ditunjukkan ke tempat yang benar.
Di salah satu rumah, dia berhenti dan menanyakan keberadaan seseorang yang diduga mengetahui kucingnya. Namun tidak berhasil.
"Saya datang, jumpa sama adiknya. Katanya bilang aja sama saya. Saya bilang saya jumpa langsung aja sama bapak yang bersangkutan," katanya.
Karena tidak berhasil, dia pun hendak bergegas pulang. Namun seketika itu dia melihat ada goni di depan rumahnya.
Di samping goni itu, terdapat seperti banyak darah. Saat itu, seseorang di rumah tersebut mengatakan bahwa di dalam karung tersebut terdapat daging anjing, bukan kucing.
Karena penasaran, dia pun membuka goni tersebut dan menemukan kepala kucing.
"Terus saya tanya, apa ini, Pak. Itu anjing kak, bukan kucing, kata keluarganya. Karena kami penasaran, kami buka aja kan ternyata di situ banyak kepala kucing. Kemarin saya pas buka ada sekitar 4 atau 5 kepala kucing terus saya juga merasa salah satu kucing saya ada di situ," katanya.
Dia merasa yakin di dalam karung tersebut salah satunya adalah kucingnya karena memiliki ciri-ciri kepala lebih kecil. Kucing miliknya adalah jenis persia big bone, sehingga kerangkanya lebih besar.
Menurutnya, di dalam karung tersebut juga terdapat kepala kucing yang kerangkanya berbeda sendiri. Seseorang di rumah tersebut sempat bilang bahwa itu kepala anjing, bukan kucing.
Namun Sonia tetap yakin bahwa itu adalah kepala kucing karena dia tahu cara membedakan kepala anjing dan kucing.
"Harapannya, dihentikan lah. Biar tak ada korban kucing dan anjing selanjutnya. Masih banyak makanan yang lebih layak, dibandingkan kucing dan anjing. Saya pun bingung kenapa banyak yang sudah tahu tapi bungkam," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Medan Area, Kompol Faidir Chaniago ketika ditemui di kantornya enggan memberi keterangan kepada awak media.
Awalnya dia sudah bersiap untuk memberikan keterangan. Namun beberapa saat kemudian dia mengurungkannya.