Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tidak hanya bangunan, pakaian para penari Tari Bedaya disebut-sebut dalam kondisi yang kurang baik.
Kondisi tersebut diungkapkan seorang penari Tari Bedaya, Ika Prasetyaningsih.
Ia turut terkurung bersama kerabat di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo.
"Pakaian tari sudah tidak karuan," ungkap dia saat keluar dari Kori Kamandungan, Keraton Solo di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon Sabtu (13/2/2021) sekira pukul 14.48 WIB.
"Sedih rasanya mengetahui itu," tambahnya.
• FOTO-FOTO Keluarnya Gusti Moeng dan Putri Raja dari Keraton Solo : Haru hingga Diwarnai Isak Tangis
• Detik-detik Gusti Moeng & Putri Raja Keraton Solo Keluar : Gembok Dibuka, Isak Tangis Pun Pecah
Pakaian-pakaian tari tersebut, sambung Ika, tersimpan di sebuah ruang kawasan Keputren Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
"Total ada 13 lemari," ucapnya.
Kondisi tersebut diklaim Ika sangat berbeda jauh ketika dirinya turut serta dalam tim tari Bedaya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Ya, setidaknya ia sudah ikut tim tersebut selama kurang lebih 18 tahun.
Selain itu, Ika mengungkapkan kondisi mencekal begitu kentara saat dirinya terkurung.
"Mencekam, ya, mencekam kemarin listik mati, air juga tidak ada, makanan tidak ada," tutur Ika.
"Seperti itu berusaha sendiri, cari bahan makanan bahan sendiri, untuk mengolah makanan itu juga cari sendiri," tambahnya.
Komentar Gusti Moeng
Putri Paku Buwono (PB) XII GKR Wandansari alias Koesmoertiyah (Gusti Moeng) terenyuh selama dikurung 3 hari di Keputren Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.