Ramai Dikritik, Berikut 5 Hal yang Disorot dari Buku Diet Tya Ariestya, Bisa Kurus Tanpa Sayur

Editor: Reza Dwi Wijayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buku diet Tya Ariestya jadi sorotan.

TRIBUNSOLO.COM - Aktris Tya Ariestya baru-baru ini ramai jadi perbincangan di media sosial lantaran buku dietnya.

Seperti diketahui, Tya Ariestya telah sukses menurunkan berat badan hingga akhirnya merilis buku yang berjudul "The Journey of Fit Tya Ariestya".

Buku ini menjadi sorotan hingga menuai banyak kritikan karena dianggap menimbulkan salah paham.

Baca juga: Yulia Baltschun Kritik Buku Diet Tya Ariestya, Sebut Ambigu dan Membahayakan

Baca juga: Fotonya Digunakan Promo Produk Pelangsing, Tya Ariestya: Pakai Testimoni Sendiri, Jangan Comot!

Baca juga: Tya Ariestya Jalani Pemotretan Usai Diet, Sempat Tak PD karena 4 Tahun Merasa Kurang Proposional

Berikut 5 hal yang menjadi sorotan dalam buku diet Tya Aristya:

Akun edukasi gizi @gizipedia_id pun membahas pola diet yang dijalani Tya menjadi sebuah utas.

Diet yang dijalani Tya dan dibagikan lewat buku dianggap memunculkan beberapa kesalahpahaman soal gizi yang perlu diluruskan.

1. Sayuran dianggap menghambat penurunan berat badan

Akun @gizipedia_id mengaku mendapatkan beberapa bertanyaan mengenai apakah sayur-sayuran bisa membuat gemuk.

Setelah ditelusuri mengapa ada banyak pertanyaan serupa, ternyata penyebabnya adalah buku diet Tya tersebut.

Beberapa poin yang disoroti adalah bagaimana buku tersebut menulis bahwa makanan berserat seperti sayur bisa mengganggu bakteri baik dalam tubuh dan bakteri baik yang terganggu tidak menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus.

Kemudian, makanan berserat disebut menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.

Menurut @gizipedia_id, buku tersebut juga menyebut sayur mentah dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Boleh bebas makan garam

Utas tersebut juga menyoroti pembahasan dalam buku yang menuliskan ayam fillet tanpa kulit boleh dimakan dengan bumbu apapun, termasuk bebas menggunakan garam.

Padahal, Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan pedoman konsumsi gula, garam dan lemak, di mana konsumsi garam harian hanya boleh satu sendok teh atau setara 2.000 miligram natrium.

Halaman
12

Berita Terkini