"Dan saya pikirnya pasti sakitnya ini hilang kalau saya lebih banyak baring. Eh ternyata saya salah, sakit dan nyerinya itu tetap ada ketika saya baring," ungkap gadis asal Bau-Bau, Sulawesi Tenggara ini.
Rasa nyeri yang dirasakan terasa hingga kaki, bahkan Nisa kadang merasa kakinya pegal walau tidak melakukan aktivitas apapun.
Ketika berdiri terlalu lama, Nisa juga merasakan rasa sakit di bagian lutut hingga telapak kaki.
Beruntung sindrom piriformis yang diidap Nisa masih belum parah.
Setelah sering merasakan nyeri, akhirnya Nisa memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter.
"Kebetulan sindrom piriformis yang saya alami ini belum terlalu parah, jadi rasa sakitnya itu kaya nyeri ketika duduk lebih dari 5 menit."
"Awalnya saya bisa duduk lebih dari 20 jam, sekarang boro-boro sejam, 5 menit aja udah nyeri sekali. Akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan ke doker sekitar bulan februari 2021," terang Nisa.
Baca juga: Viral Seorang Remaja Kirim Pesan Minta Maaf ke Grup WA Sebelum Tewas Kecelakaan, Sebut Sedang Kacau
Penyebab Sindrom Piriformis yang Diidap Nisa
Menurut dokter spesialis medik yang merawat Nisa, sindrom piriformis yang dialaminya disebabkan karena duduk terlalu lama.
Sehingga membuat otot piriformis Nisa tertekan.
Ia pun kini hanya bisa menyesal karena dulu terlalu berlebihan dalam belajar.
"Penyebabnya itu kata dokter spesialis medik saya, karena sya duduk terlalu lama yang mengakibatkan otot priformis saya tertekan sekali. Jadi itulah sekarang saya seperti nyesal banget belajar berlebihan gitu," tuturnya.
Nisa menjelaskan sindrom piriformis adalah gangguan neuromuskular yang terjadi karena saraf sciatica (nervus ischiadicus) terkompresi atau teriritasi oleh otot piriformis.
Sehingga menimbulkan nyeri, kesemutan, pada area pantat sampai perjalanan saraf sciatica.
Jalani Terapi untuk Proses Penyembuhan