Berita Klaten Terbaru

Di Tengah Pandemi Corona, Demam Berdarah di Klaten Tembus 37 Kasus, Satu Orang Tak Bisa Diselamatkan

Penulis: Azfar Muhammad
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI PEMAKAMAN : Pelanggar protokol kesehatan mendapat sanksi sosial berupa dibawa berziarah ke TPU Jombang, Ciputat, Tangsel, Senin (18/1/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) diam-diam ternyata meroket di tengah adanya pandemi virus Covid-19.

Hal ini seperti terlihat di Kabupaten Klaten.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten,  Wahyuning Nugraheni mengatakan, saat ini DPD menembus 37 kasus.

Kasus tersebut rentang Januari - Maret 2021 ini.

Dari total 37 kasus tersebut, ada satu warga Kecamatan Ceper yang meninggal.

Baca juga: Ternyata Bikinan Solo, Ini 5 Kecanggihan Seragam Militer Filipina : Ada Fitur Anti Nyamuk

Baca juga: 4 Cara Mudah Cegah Nyamuk Masuk ke Dalam Rumah, Gunakan Bawang Putih hingga Serai

"Setiap minggunya mengalami fluktuasi kasus demam berdarah," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/3/2021).

Dia mengatakan, pada minggu pertama ada sebanyak 4 kasus, sementara minggu selanjutnya makin bertambah.

"Kasus meninggal juga ada karena DBD," paparnya.

Baca juga: Merasa Sering Digigit Nyamuk? Bisa Jadi 7 Hal Ini Penyebabnya, Salah Satunya Faktor Keturunan

Wahyuning mengatakan, berbagai upaya penanganan dan pencegahan sudah dilakukan.

“Kami menggerakkan masyarakat untuk  melakukan pemberantasan  keberadaan jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal mereka,” katanya.

Edukasi yang dilakukan ke masyarakat seperti menguras bak mandi, menutup rapat penampungan dan mendaur ulang sampah.

Waspadai Gejala DBD

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai di musim hujan ini.

Diketahui, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.

Seperti yang sudah banyak diketahui bersama, virus dengue kebanyakan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti.

Demam berdarah dengue adalah bentuk yang lebih serius dari infeksi dengue.

Baca juga: Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari yang Jarang Diketahui: Menurunkan Risiko Kanker Hati

Baca juga: Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari yang Jarang Diketahui: Menurunkan Risiko Kanker Hati

Baca juga: Kenali Manfaat Labu Kuning bagi Penderita Diabetes: Bantu Kontrol Gula Darah

Gejala demam bedarah

Merangkum Mayo Clinic, banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi dengue.

Jika gejala benar-benar muncul, mungkin bisa disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu dan biasanya dimulai 4 hingga 10 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi.

Berikut ini adalah beberapa gejala demam berdarah dengue yang dapat dikenali:

  • Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang, atau sendi
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit di belakang mata
  • Pembengkakan di kelenjar getah bening di leher dan selangkangan
  • Bintik-bintik merah atau bercak pada kulit

Kebanyakan orang dengan demam berdarah dapat pulih dalam kurun waktu seminggu atau lebih.

Sementara, pada beberapa kasus, gejalanya bisa memburuk dan bisa mengancam jiwa.

Kondisi inilah yang disebut demam dengue parah, sindrom syok dengue, atau demam berdarah tahap lanjut.

Demam berdarah parah terjadi ketika pembuluh darah rusak dan bocor, serta jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) di aliran darah turun.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), pendarahan internal, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Tanda-tanda peringatan demam berdarah parah dapat berkembang dengan cepat.

Baca juga: Meski Kaya Akan Manfaat, Ternyata Teh Hijau Juga Memiliki Efek Samping, Apa Saja?

Baca juga: Jelang Pencoblosan, Begini Suasana TPS Cabub Boyolali vs Kotak Kosong

Baca juga: Melisha Pricilla Indonesian Idol Meninggal, Maria Simorangkir Curhat Sedih karena Dikomentari Buruk

Tanda-tanda peringatan ini biasanya dimulai 1 atau 2 hari pertama setelah demam hilang, dan mungkin termasuk:

  1. Sakit perut yang parah
  2. Muntah terus menerus
  3. Pendarahan dari gusi atau hidung
  4. Darah dalam urine, tinja, atau muntahan
  5. Pendarahan di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
  6. Sulit bernapas atau napas cepat
  7. Kelelahan atau lemas
  8. Lekas marah atau gelisah

Lantas, kapan harus ke dokter?

Perlu dipahami, demam berdarah parah adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.

Segera cari pertolongan medis jika:

  1. Anda baru-baru ini mengunjungi daerah di mana demam berdarah diketahui terjadi
  2. Anda mengalami demam dan Anda mengembangkan salah satu tanda peringatan, seperti sakit perut yang parah, muntah, kesulitan bernapas, atau darah di hidung, gusi, muntah atau tinja

Jika Anda baru-baru ini bepergian dan mengalami demam, serta gejala ringan demam berdarah, jangan tunda untuk segera menghubungi dokter.

Diagnosis demam berdarah

Melansir Health Line, dokter biasanya akan mendiagnosis jenis virus dengue dan kemudian mulai mencari tanda-tanda demam berdarah dengue.

Dokter kemungkinan akan melakukan hal berikut:

  • Periksa tekanan darah
  • Periksa kulit, mata, dan kelenjar
  • Melakukan tes darah dan studi koagulasi
  • Melakukan rontgen dada

Selain melakukan tes tersebut, dokter mungkin juga akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga Anda.

Dokter akan bertanya tentang gaya hidup dan perjalanan Anda baru-baru ini.

Cara mengobati demam berdarah

Tujuan pengobatan demam berdarah dengue adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi menjadi lebih parah.

Kasus yang parah mungkin memerlukan perawatan darurat seperti:

  • Hidrasi dengan cairan intravena (IV)
  • Obat bebas atau resep untuk mengatasi rasa sakit
  • Terapi elektrolit
  • Transfusi darah
  • Pemantauan tekanan darah yang cermat
  • Terapi oksigen
  • Observasi keperawatan terampil

Semua metode ini ditujukan untuk mengendalikan dan meringankan gejala demam berdarah sambil membantu tubuh sembuh secara alami.

Dokter akan terus memantau respons tubuh penderita.

Demam berdarah yang parah seringkali lebih sulit diobati karena gejalanya lebih buruk dan muncul lebih cepat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Gejala Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai"

Berita Terkini