Menurutnya banyak driver yang lebih berumur dibanding Siswanto tapi mengikuti program ojol mengaji dan berbagi kajian .
“Yang sudah tua juga semangat, masa saya tidak, akhirnya saya berfikir untuk ikut,” katanya.
“Pertolongan mana yang akan memberikan syafaat ketika hari akhir nanti, selain kita membaca Alquran,” tambahnya
Ia mengaku semenjak ikut kajian dan mengaji di rumah tahfidz banyak hal yang mengubah dirinya.
Baca juga: Hanya dengan Tidur 7 Jam, Mantan Driver Ojol Ini Mendadak Kaya karena Dapat Rp 230 Juta
“Banyak manfaat, sekarang mendengarkan murotal biasanya musik,” paparnya.
Pengalaman lain ia ceritakan, saat hendak berangkat untuk mengaji tapi ada orderan yang masuk.
Dia mengaku membagi waktu untuk momen seperti itu.
“Tidak resah orderan, yang order tuh pasti ada setiap hari, kita disini (rumah ojol mengaji) satu jam saja dan tidak setiap hari,” tandasnya.
Cerita Pijet Gaul dan Ojol
Masyarakat Kota Solo dan sekitarnya tentu sudah tidak asing lagi dengan spanduk bertuliskan ‘Pijat Gaul’.
Spanduk tersebut tergolong unik karena digambar secara manual dan bisa sama persis.
TribunSolo.com mendatangi pemilik usaha pijat gaul tersebut di kawasan rumahnya, Mendungan RT 01 RW 05, Mendungan, Kartasura Sukoharjo.
Baca juga: Pasangan Tak Resmi Digerebek Mesum di Warung Nasi Goreng, Si Wanita Mengaku Sedang Pijat
Baca juga: Baru Buka Baju & Siap Dipijat, Kakek di Karanganyar Tiba-tiba Meninggal,Pemijat Kaget Bukan Kepalang
Adalah Hari Anto (40) sang pemilik usaha pijat tersebut.
Hari mengatakan, dirinya sering mangkal di kawasan Purwosari, Solo.
Namun, ternyata setiap pagi sebelum ke Solo, dia sering memijat para driver ojek online (ojol) di kawasan rumahnya.