Berita Solo Terbaru

Aksi Copet di Kawasan Pasar Kliwon Solo Terekam CCTV, Pelaku Pepet Korban Lalu Ambil Dompet

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi pencopet yang terekam CCTV mengambil dompet korban.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM,SOLO - Aksi copet di toko plastik kawasan Pasar Kliwon Solo terekam CCTV. 

Dalam rekaman video tersebut terlihat seorang perempuan yang diduga pelaku mendekati korban.

Perempuan ini kemudian mengambil dompet dari dalam tas korban.

Baca juga: Potret Cantik Ghina Kamila Pemeran Risa Copet Baru di Preman Pensiun 5, Aslinya YouTuber Seksi

Baca juga: Bukan Sinetron, Keluarga Pencopet Ternyata Ada di Surabaya: Ayah, Ibu dan Anak Saling Bagi Peran

Kanit Reskrim Polsek Pasar Kliwon, Iptu Supran mengatakan, kejadian dalam video tersebut benar ada.

Dia mengatakan, kejadian itu terjadi pada akhir pekan kemarin.

"Sudah kami tindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian," ungkap Iptu Supran saat dikonfirmasi Senin (26/4/2021) siang.

Supran mengatakan, telah meminta keterangan dari pemilik toko dan sejumlah saksi di lokasi kejadian.

Termasuk mengamankan hasil rekaman CCTV toko tersebut.

Baca juga: Kisah di Balik Nenek Diarak Warga karena Mencopet, Ternyata Hidup Sebatang Kara, Kini Berakhir Damai

"Korbannya itu seorang sales yang biasa datang ke toko itu," jelasnya.

Sampai saat ini, korban belum melaporkan kejadian tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Pasar Kliwon, Iptu Achmad Riedwan Prevoost mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap bentuk-bentuk kejahatan yang terjadi di tengah keramaian.

"Kami telah berupaya melakukan sosialisasi untuk antisipasi tindak kejahatan terlebih lagi mendekati lebaran," ungkap Prevoost.

"Selain itu saat membawa tas, taruhlah di depan biar lebih mudah dipantau," kata Prevoost.

Saat ini pantauan di pusat ekonomi masyarakat di kawasan Pasar Kliwon terung ditingkatkan.

"Untuk memberikan sosialisasi kepada warga masyarakat agar, lebih berhati-hati dan menjaga barang pribadinya,"kata dia.

Emak-emak Jadi Copet

Suami dari korban pencopetan di Festival Jenang Solo memantau langsung aksi pelaku, Senin (17/2/2020) lalu.

Suami Mayasari korban Pencopetan, Romadoni warga Sukoharjo mengatakan, awal mula dia memantau kasus pencopetan saat dihubungi istrinya.

"Istri saya menghubungi saya bilang ponselnya hilang," papar Romadoni.

Begitu mendapat laporan tersebut dari istrinya, Romadoni langsung mencoba menelpon nomor istrinya dan ternyata masih aktif.

Dia curiga ponsel istrinya dicopet oleh orang tak dikenal saat menonton acara di Ndalem Joyokusuman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon.

Romadoni curiga saat di mana lokasi ponsel istirnya hilang mayoritas perempuan.

Kesaksian Korban Pencopetan di Solo, Ternyata Emak-emak Pencopet Menyasar Ibu yang Mengendong Anak

Dia menduga para ibu yang menggendong anak menjadi sasaran empuk pencopet.

Setelah itu, dia mencari tempat yang lebih tinggi untuk melihat situasi.

"Saya saat itu lihat pelaku SJ pakai cadar hitam dan terus memantau gerak-geriknya," kata Romadoni.

Romadoni melihat pelaku menutupi tas warga saat melakukan aksinya.

Emak-emak Pencopet di Festival Jenang Solo dengan Modus Berjilbab & Cadar Terancam 5 Tahun Penjara

Setelah itu, dia mendatangi dan meminta orang yang didekati SJ mengecek barang bawaannya.

"Korban ternyata hilang ponselnya," jelas Romadoni.

Setelah itu, Romadhoni dan korban yang ponsel diambil SJ hendak menangkap pelaku.

Polisi Terima Laporan Ada 7 Ponsel Penonton yang Hilang Dicopet Emak-emak saat Festival Jenang Solo

Namun, pelaku membuang ponsel itu ke semak-semak.

"Kepolisian dan petugas keamanan dengan bantu menangkap pelaku dan berhasil," kata Romadoni.

Komplotan pencopet terancam lima tahun penjara.

Dari pengakuan para pelaku kepada polisi, mereka menggunakan cadar dan Jilbab besar untuk menutupi aksinya.

"Mereka ini sudah ahli dalam melakukan aksinya saat melakukan pencopetan pada korbannya," papar Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Tegar Satrio Wicaksono, Senin (17/2/2020).

"Cadar dan Jilbab besar digunakan untuk menutupi aksi mereka," papar AKP Tegar.

Mereka adalah SJ (38) warga Klaten Selatan, Klaten dan PN (65) warga Klaten Tengah, Klaten serta ST (66) Tingkir, Salatiga.

Ketiga copet tersebut beraksi di Festival Jenang Sala, Ndalem Joyokusuman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Senin (17/2/2020). (*)

Berita Terkini