Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Partai Ummat disebut-sebut bakal menjadi bayang-bayang Partai Amanat Nasional (PAN).
Loyalis Amien Rais dari Solo, Maryadi Wowok mengatakan, sejumlah Kader PAN di Solo akan bergabung ke Partai Ummat.
Bahkan bekas kader PAN Solo sesumbar, mengklaim bahwa 60 persen kader PAN di Solo akan masuk ke Partai Ummat.
Sosok yang menjabat Tim Persiapan Panitia Partai Ummat (TPPPU) itu mengatakan, sudah mengantongi nama kader tersebut.
"Kita sudah kantongi nama, 60 persen kader Partai Amanah Nasional ikut kita, dan ada kader dari Partai Hanura dan Partai Perindo," terang dia kepada TribunSolo.com, Minggu (2/5/2021).
"Setelah resmi jadi anggota, bakal kita buatkan kartu anggota," lanjutnya.
Apalagi sudah ada Deklarasi Nasional Partai Ummat yang dipimpin langsung Ketua Majelis Syuro, Amien Rais pada Kamis (29/4/2021) lalu.
"Melihat data yang ada mengarah akan terbetuknya kepengurusan setelah Lebaran 2021," ungkapnya.
Maryadi menambahkan,dirinya bakal mengebut untuk membentuk struktural partai.
Dia mengaku optimis kader PAN lainnya akan mengikuti jejaknya.
"Itu konsekuensi, sanksi tegas pastinya pencopotan tak terhormat, tapi tak masalah kita akan menerima, akan kita tujukan jalan yang benar di rumah baru Partai Ummat," tegasnya.
Adapun ada alasan kuat meninggalkan partai sebelumnya, PAN.
Maryadi mengatakan, benar dirinya pernah bergabung jadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) Solo.
Baca juga: Ustadz Ini Jadi Sosok Kunci, di Balik Terpilihnya Menantu Amien Rais Jadi Ketum Partai Ummat
Baca juga: Bukan Politisi, Ridho Rahmadi Syok saat Ditunjuk Jadi Ketum Partai Ummat: Batin dan Jasmani Kaget
Dia bercerita, terakhir aktif berkegitan di PAN pada Februari 2021.
Bahkan posisinya sebagai Ketua Bidang di PAN.
"Benar saya dulu kader PAN, terakhir aktif bulan Februari 2021 masih daftar jadi tim formatur menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD PAN Solo," ungkapnya.
Saat itu, belum ada deklarasi Partai Ummat.
Maryadi mengungkapkan alasannya meninggalkan PAN, dia mengatakan, dirinya dulu sempat mencalonkan diri sebagai calon legislatif Kota Solo dari PAN.
"Dulu benar sempat jadi calon legislatif dari PAN tapi tidak jadi, saya masih di PAN," papar dia.
Namun, dia mengatakan, setelah kalah tersebut, dia merasa tidak dianggap.
Hal itu terbukti dari dirinya yang tidak pernah diundang dalam pertemuan-pertemuan partai.
"Enggak pernah diundang, masak saya harus datang padahal saya itu bisa dibilang Ketua Bidang di Partai itu," ungkapnya.
"Tapi pas Musda saya datang walapun engak di undang, karena saya peduli akan terselenggaranya acara," ungkapnya.
Maryadi dulunya sebagai penguasa Mabel di rumahnya kawasan Ngeplak, Mojosongo. Namun, sekarang usahanya telah berhenti.
Partai Ummat Bisa Gerus Kader PAN
Kehadiran Partai Ummat dalam kancah perpolitikan Indonesia berpotensi menggerus suara Partai Amanat Nasional (PAN).
Pengamat Psikologi Politik UNS Solo, Abdul Hakim mengatakan potensi itu tidak bisa ditampik mengingat keberadaan Amien Rais di dalam Partai Ummat.
"Partai Ummat sendiri lahir salah satunya karena kekecewaan Amien Rais terhadap PAN yang semakin merapat ke pemerintah," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/5/2021).
"Oleh karena masuk akal jika dikatakan, yang paling terancam dengan kehadiran Partai Ummat adalah PAN," tambahnya.
Baca juga: Amien Rais Buat Partai Ummat & Menantu Ridho Rahmadi Jadi Ketum, Pengamat UNS : Menegaskan Oligarki
Baca juga: Partai Ummat Resmi Dideklarasikan, Pengamat Politik UNS : Loyalis Amien Rais di PAN Tengah Diuji
Apalagi, elektabikitas PAN dinilai menurun dan berada di bawah satu persen.
Itu didasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas mulai 27 Desember 2020 hingga 9 Januari 2021.
Dalam hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas PAN berada di angka 0,8 persen.
"PAN semakin ditinggalkan oleh warga Muhammadiyah, basis utama mereka. Kehadiran Partai Ummat akan semakin menggerus suara PAN," ucap Hakim.
Dikatakan, melompatnya dukungan warga Muhammadiyah ke Ummat berpotensi membuat akar kultural PAN hilang.
"Tanpa dukungan warga Muhammadiyah, PAN kehilangan akar kulturalnya, menjadikannya partai mengambang atau catch all party," ujar Hakim.
"Jika Partai Ummat benar-benar berhasil menarik mayoritas warga Muhammadiyah, maka PAN tidak hanya kehilangan suara pemilih, tapi juga kader-kader yang menyeberang," imbuhnya.
Bila itu terjadi, PAN hanya akan menjadi partai medioker dalam kancah perpolitikan Indonesia.
"PAN terancam menjadi partai medioker. Jika tidak mampu mempertahankan pendukung tradisional-nya, sulit bagi PAN untuk bertahan di parlemen," jelasnya.
Ke Mana Gerbong 212?
Gerbong alumni PA 212 dan oposan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan partai yang didirikan Amien Rais, Ummat.
Sebut saja, mantan Ketua Garda 212 Ustaz Ansufri Idrus Sambo, Neno Warisman, Buni Yani, dan MS Ka'ban.
Menurut Pengamat Ketatanegaraan dan Politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, bergabungnya orang-orang tersebut, bisa membuat Partai Ummat menjadi kanal atas suara-suara mereka.
Apalagi semenjak Prabowo Subianto yang digadang-gadang memimpin rombongan oposisi merapat ke kubu Jokowi.
"Alumni 212 kecewa harapan ke Prabowo buyar karena (Prabowo) menjadi bagian dari kekuasaan," jelas dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Partai Ummat Resmi Dideklarasikan, Pengamat Politik UNS : Loyalis Amien Rais di PAN Tengah Diuji
Baca juga: Amien Rais Resmi Deklarasikan Partai Ummat, Ini Kondisi Kantor PAN Sukoharjo : Normal Seperti Biasa
Keinginan mendirikan partai pun muncul dalam benak para alumni PA 212 untuk mengorganisasi suara-suara mereka.
Namun, itu arang terwujud sebelum adanya Ummat.
"Mungkin Amien Rais dalam rangka mengkanalisasi 212, harapannya bisa masuk ke tubuh Partai Ummat," ucap Agus.
Meski begitu, itu masih membutuhkan usaha lebih.
Mengingat para alumni PA 212, masih menjunjung tinggi Rizieq Shihab sebagai pimpinan mereka.
"(Belum tentu bisa) meraih semua tokoh alumni PA 212. Rizieq masih menjadi tokoh berpengaruh bagi mereka," ujar Agus.
"Mereka ingin dipimpin Rizieq bukan Amien Rais. Tapi, Rizieq masih bermaslah hukum," imbuhnya.
Daya pikat Amien dinilai sudah tidak sekuat dulu ketika momen 1998, karena menurut dia bukan sebagai eranya.
"Ini sudah beda karena momentum atau aura Amien Rais sudah cukup," terang dia.
"Tahun 1998, auranya tinggi, tapi ke sini, ini bukan zamannya Amien Rais," ujarnya.
Puji Amien Rais
Tokoh Mega Bintang Mudrick SM Sangidu memuji Amien Rais yang berani mendeklarasikan Partai Ummat.
Mudrick yang juga Eks Koordinator Relawan Prabowo-Sandi Solo Raya mengaku, menilai berdirinya Partai Ummat ini lahir dari inisiasi tokoh hebat.
“Amien Rais adalah tokoh yang sangat luar biasa dan inisiator berpengaruh dengan inisiasi mengusung partai baru ini,” kata dia kepada TribunSolo.com (1/5/2021).
Bahkan dia memprediksi hadirnya Partai Ummat yang dibuat mantan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, akan menggoyah partai lain karena bakal besar dengan orang-orang berpengaruh di dalamnya.
Sebut saja selain Amien Rais, ada Neno Warisman, MS Kaban hingga Ustaz Ansufri Idrus Sambo yang selama ini dikenal dekat dengan kubu Prabowo saat Pilpres 2019.
"Besar kemungkinan dan pasti ada perpecahan (PAN)," terang dia.
Menurutnya melihat dari dari prinsip gebrakan yang dilakukan Amien Rais banyak yang mendukung dan menjadikan kiblat untuk melawan kedzoliman.
Mengingat lanjut dia, banyak partai pokitik yang beroposisi dan pro kepada pemerintah, sehingga Amien menginisiasi partai baru.
“Saya rasa umat Islam kritis dan mulai tertarik, bagus juga ya," aku dia.
Baca juga: Tak Gusar Amien Rais Resmi Dirikan Partai Ummat, PAN Sragen Sambut Sukacita, Sebut Bisa Kolaborasi
Baca juga: Ada Amien Rais di Balik Partai Ummat, PAN Karanganyar Yakin Tak Ada Perpecahan & Pembelotan Kadernya
Ke Mana Kader Muhammadiyah?
Disamping itu Mudrick melihat potensi dengan berdirinya partai anyar ini akan membuat gusar simpatisan dan kader partai lainnya yang satu ideologi.
“Mungkin dari pihak simpatisan, kader atau warga Muhammadiyah banyak yang pro dan mendukung inisiatif Amein Rais, termasuk politisinya," papar dia.
“Ke depan saya prediksi partai ini akan membesar dan saya bertaruh banyak pengikut sebelumnya dari Partai PAN mengikuti jejak Amein Rais,” ujarnya.
Terlebih selain menjadi tokoh reformasi dan salah satu pendiri PAN, Amien Rais menurut dia salah satu tokoh muslim dan pernah jadi orang nomor satu di Muhammadiyah.
“Masa Muhammadiyah kan banyak, misal Partai PPP (P3) ada umat Nahdiyin, pasti banyak nanti ke depan yang turut mengembangkan lahirnya partai ini,” katanya.
Akhir kata, Mudrick mengaku mengucapkan selamat kepada Amien Rais dengan partai barunya dan tetap memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Bukan hanya mendukung, saya mengucapkan selamat kepada Partai Ummat, semoga sukses terus,” harap dia.