"Rata-rata dalam masa pandemi ini permintaan naik," ujar Simon, pengrajin peti mati, di Blitar Jawa Timur dikutip dari Kompas TV, Rabu (3/2/2021).
Kini usaha peti mati yang dulunya hanya sebagai sampingan justru bisa menjadi usaha utama yang menjanjikan.
Harga peti mati sendiri dijual mulai dari Rp 900 ribu hingga Rp 5 juta rupiah tergantung ukuran dan jenis kayu digunakan.
Rata-rata dalam satu hari para pengrajin ini mampu membuat 1 hingga 2 buah peti mati.
Seluruh peti mati yang dihasilkan tersebut diperuntukkan untuk memenuhi permintaan dari rumah sakit di kota dan kabupaten Blitar saja.
Meski mendapatkan keuntungan dari pendemi para pengrajin peti mati ini berharap penyebaran virus corona dapat ditekan.
Sehingga kehidupan masyarakat dapat kembali normal.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Sumber: Kompas.TV
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Selama Pandemi Covid-19, Permintaan Peti Mati Naik 10 Kali Lipat