Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kecintaannya terhadap Indonesia dibuktikan oleh Huda Akhsan Nasrulloh melalui caranya sendiri.
Siapa sangka, pemuda 22 tahun itu melakukan perjalanan dengan sepeda kayuhnya dari tempat perantauan di Tangerang Banten, ke rumahnya di Kabupaten Wonogiri.
Tepatnya di Dusun Pucanganom lor, Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro
Pria yang sehari-hari jadi bakul bakso keliling itu menempuh gowes sejauh sekitar 650 kilometer demi menyambut Hari Kemerdekaan ke-76 RI.
Baca juga: Kumpulan Ide Ucapan Selamat Hari Pramuka 14 Agustus 2021, Cocok Buat Update di Media Sosial
Baca juga: Pemkab Wonogiri Dekatkan Tempat Isolasi Terpusat, Bupati: Beberapa Kecamatan Jadi Satu Isoter
Lantas berapa hari dia gowes dari kawasan Jabodetabek ke Wonogiri?
Huda Jabrig, panggilan akrabnya mengaku perjalanan tersebut dilaluinya selama lima hari demi menyambut peringatan HUT ke-76 RI.
"Demi menyambut HUT ke-76 RI," aku dia ditemui TribunSolo.com, Rabu (11/8/2021).
Tak kalah mengejutkan lagi, dalam perjalanan 5 hari itu dia tak menemui kendala yang berarti.
Tak pernah ganti ban, sepedanya tidak rewel dan badannya selalu bugar.
"Saya sudah mempersiapkan diri, berangkat dari Tangerang berbekal uang Rp 730 ribu yang khusus dia siapkan diluar uang tabungannya yang lain," ungkap dia.
"Dua bulan sebelumnya itu saya nabung khusus buat pulang gowes," aku dia semringah.
Terkumpul sebanyak Rp 730 ribu, uang yang dia sisihkan itu menjadi bekal uang tunai untuk perjalanan tersebut.
Namun saat ditanya berapa biaya yang dihabiskan selama lima hari perjalanan, dia mengaku uang yang disiapkan khusus itu tidak berkurang.
"Uangnya tidak berkurang, malah nambah," jelasnya sambil tertawa.
Hal tersebut lantaran diperjalanan, untuk kebutuhan makan beberapa kali ditanggung teman-teman sesama goweser.
Baca juga: Curhatan Pemilik Warung Kopi di Wonogiri : PPKM Diperpanjang Lagi, Pasrah hingga Tak Pikirkan Laba
Baca juga: Kades Glonggong Sragen Meninggal karena Covid, Hasil Tracing : Ibu, Istri dan Anaknya Ikut Terpapar
Tak hanya itu, saat di Semarang, dia berjumpa sesama orang Wonogiri yang menjadi juragan bakso di sana.
"Saat di Semarang, saya bertemu juragan bakso orang Wonogiri, saya mampir dan saat pulang diberi uang saku, Alhamdulillah," terang dia.
Biasa untuk Gowes
Huda mengaku bahwa sepeda yang dibawa ke Wonogiri adalah sepeda yang biasa dia gunakan untuk gowes bersama klubnya di Tangerang.
"Sepedanya yang biasa saya pakai, itu juga satu-satunya sepeda," ungkap Huda.
Sebelumnya Huda mengaku memiliki sepeda seharga hampir Rp 3 juta.
Namun baru sebulan setelah dibeli, sepeda tersebut hilang.
Barulah dia membeli sepeda yang digunakan sekarang.
Tapi siapa sangka, sepeda berwarna silver yang menjadi saksi perjalanan itu dibelinya bekas dengan harga Rp 400 ribu.
"Itu harganya Rp 400 ribu, saya lihat waktu keliling jualan ada sepeda ndongkrok (terbengkalai), saya tanya yang punya katanya dijual, ya sudah saya bayar," aku dia.
Setelah membeli sepeda tersebut, biaya yang dikeluarkan Huda untuk perbaikan dan modifikasi tak sampai Rp 1 juta.
Baca juga: Manfaat Wedang Uwuh Bila Rutin Diminum Sebelum Tidur, Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Baca juga: Sosok Gregoria Mariska Kata Orangtuanya di Wonogiri : Tak Gentar Lihat Lawan, Cuek & Rajin Evaluasi
Huda mengaku hanya menggati ban, setang, sadel dan memberi sedikit sentuhan modifikasi pada sepeda yang berusia kurang lebih 34 tahun, ya, sangat tua.
"Nggak sampai 1 juta, itu masih banyak yang orisinil kok, paling cuma ganti beberapa spare part," jelas dia.
Dia menambahkan sepeda yang digowes dari Tangerang ke Wonogiri itu merupakan sepeda federal seri Mt Everest, tahun rakitan 1987. (*)