Ia menyebutkan saat data Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten sudah sama, namun dengan Pemerintah Pusat tidak sama.
"Data kita dengan pusat masih berbeda, hal ini menjadi tugas Provinsi untuk menyingkronkan data di kita dan pusat,” jelas Ronny.
Baca juga: Curhatan Petani Klaten Minta Ganti Tol Solo-Jogja Tak Murah : Kita Pilih Jokowi, Kok Diterlantarkan
Baca juga: Dipanggil Gibran, Ratusan Penghuni Rusunawa Semanggi Dijanjikan Dapat Biaya Sewa Rumah Semantara
Kemudian, dia menjelaskan faktor penyebab Klaten masih di level 4 yaitu masalah aglomerasi.
Diketahui Kabupaten Klaten masuk dalam Aglomerasi Soloraya atau karesidenan Surakarta.
"Apabila salah satu kabupaten di Aglomerasi Solo Raya masih berada di PPKM level 4, maka seluruh wilayah tetap berada di level tersebut, meski sudah terjadi penurunan di wilayah kita," ujarnya.
Dia mengungkapkan, aglomerasi di Soloraya saling berpengaruh dengan perkembangan kasus Covid-19.
Berbeda dengan wilayah di luar jawa-bali yang perbatasan antar wilayah hanya masih dibatasi oleh alam seperti sungai dan hutan.
"Selain itu, yang menjadi Klaten masih tertahan di Level 4 yaitu, ada salah satu daerah di wilayah aglomerasi Soloraya yang masih tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, update situasi Covid-19 di Kabupaten, Selasa (24/8/2021), tercatat ada 64 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru, 87 kasus sembuh, dan 10 kasus meninggal dunia.
Dari 64 kasus positif Covid-19 baru, masing-masing dari 23 hasil rapid antigen dan 41 PCR.
Sehingga, total kasus komulatif hingga hari ini yaitu, 33.930 kasus yabg terdiri dari aktif hari ini yaitu 524 kasus, kasus sembuh ada 30.631 kasus dan 2.775 kasus meninggal dunia. (*)