Berita Boyolali Terbaru

Suasana Sekolah Tatap Muka di Boyolali: Pembelajaran Dibagi 2 Sesi, Ada Jarak saat Duduk di Kelas 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penerapan Protokol Kesehatan Sekolah Tatap Muka di SMP N 1 Boyolali.

"Juga diatur 1 meja maksimal 2 orang, dengan waktu makan maksimal 30 menit," imbuhnya. 

Aturan take-away masih berlaku, bagi pelaku usaha kuliner di tempat tertutup, seperti di dalam gedung, toko, dan area tertutup lainnya. 

"Khusus untuk penduduk dengan usia 12 tahun dilarang memasuki pusat perbelanjaan, seperti toserba, shopping center, toko tradisional, grosir, pasar, dan tempat lainnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan," paparnya. 

Selain itu, kini tempat ibadah sudah diperbolehkan diisi 50 persen dari kapasitas maksimal, dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Bupati Yuni menegaskan, bagi masyarakat yang terpapar covid-19 harus menjalani karantina di tempat isolasi terpusat. 

"Masyarakat dilarang melakukan isolasi mandiri di rumah, tetapi melakukan isolasi yang dilakukan secara terpusat, di Technopark Sragen, dan atau di Kragilan Kecamatan Gemolong," ucapnya mengakhiri. 

PPKM Level 3 Solo, Kebun Binatang Boleh Buka
 
 PPKM kota Solo kini telah turun level menjadi 3 dan sejumlah pelonggaran telah dilakukan.

Salah satunya adalah diijinkannya untuk membuka akses wisata di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

Direktur Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo menuturkan bahwa akhir pekan ini pihaknya akan mengujicoba unit usahanya, sehingga dapat diakses oleh masyarakat umum.

"Nanti akan dimulai dengan uji coba secara bertahap," katanya pada Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Potret Guru di Sragen Mulai Bersihkan Ruang Kelas, Berharap Pembelajaran Tatap Muka Segera Dimulai

Baca juga: Demi Hidupi Satwa Agar Tak Kelaparan, Bonbin Jurug Solo Sampai Jual Masker Seharga Rp 5 Ribu

Selain itu, pihak TSTJ juga wajib mengajukan surat bila hendak buka ke Sekretaris Daerah.

"Ini sesuai dengan instruksi gubernur yang harus ijin dulu, nantinya ada beberapa ketentuan dan persiapan," ujarnya.

"Ketentuan itu seperti mengecek sarana prasaran dan aplikasi barcode aplikasi Peduli Lindungi," jelasnya.

Dirinya menegaskan bahwa nantinya masyarakat yang boleh masuk hanya 25 persen dari kapasitas.

"Kapasitas TSTJ bisa menampung 10 ribu pengunjung maka 25 persen dari jumlah itu adalah 2500,"ucapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini