Berita Solo Terbaru

Cerita Mahasiswa UNS Asal Bogor, Setahun Tak Pulang karena Pandemi: Kini Bisa Kuliah Tatap Muka

Penulis: Iqbal Fathurrizky
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indra Wicaksono mahasiswa Fakultas Hukum semester 5 UNS saat jumpa pers pada Senin (6/9/2021).

Laporan wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - UNS Solo baru saja memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) perdana pada Senin (6/9/2021).

Di balik diselenggarakannya PTM di UNS ini, banyak mahasiswa yang senang dan antusias mengikutinya.

Seperti mahasiswa Fakultas Hukum UNS, Indra Wicaksono, mahasiswa semester 5 asal Bogor yang terpilih mengikuti PTM perdana dan diisi langsung oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Tengah PPKM Level 3 Sragen, Siswa dan Guru yang Sakit Dilarang Masuk

Baca juga: Senin Besok, 1.365 Sekolah PAUD-SMP di Sragen Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

"Senang pada akhirnya kampus berani adakan kuliah tatap muka," kata Indra kepada TribunSolo.com, Senin (6/9/2021).

Indra mengaku keputusannya untuk tetap berada di Solo tidak sia-sia lantaran bisa mengikuti PTM terlebih dahulu dibanding mahasiswa lain asal luar kota yang masih di tempat asalnya masing-masing.

"Kebetulan selama pandemi di Solo," kata Indra.

Baca juga: 11 Sekolah di Kabupaten Sragen Ditunjuk Jadi Pelopor Sekolah Penggerak, Apa Itu?

Selama pandemi tersebut, Indra kira-kira sudah satu tahun lebih tak pulang ke Bogor. 

Meskipun sudah tervaksin dua kali, Indra tetap mengaku takut terpapar Covid-19.

"Pasti takut, karena banyak kerabat yang gugur makanya saya jaga prokes, dan buat teman-teman yang belum vaksin diusahakan ikutnya kuliah online saja," aku Indra.

Baca juga: Siswa SDN 1 Karanganom Klaten Mirip Anak Kuliahan, Masuk ke Sekolah Tak Pakai Seragam, Ini Alasannya

Sementara itu, Mahasiswa UNS asal Solo, Ainun Ridayanti merasa lega lantaran tidak harus berjuang untuk mencari sinyal karena di rumahnya kesulitan untuk mendapatkan jaringan sinyal.

"Lega karena kalau online banyak yang dipersiapkan, seperti handphone, kuota bahkan sinyal. Rumah saya Solo Selatan kalau jam sibuk susah sekali dapat sinyal," kata Ainun.

Ainun mengaku rindu Pembelajaran Tatap Muka serta fasilitas yang diberikan kampus.

"Kalo tatap muka bisa mentransfer energi antara dosen juga mahasiswa, saya juga rindu fasilitas kampus yang digunakan untuk belajar," aku Ainun.

Berbeda dengan Indra, Ainun tidak takut terpapar Covid-19 saat mengikuti PTM karena menurutnya vaksin yang sudah didapat sebanyak dua kali dapat mengurang resiko-resiko berbahaya akibat Covid-19.

"Saya tidak takut, karena vaksin bisa meminimalisir resiko penularan Covid-19," jelas Ainun.

Sambutan Rektor

Momen kuliah tatap muka perdana di kampus UNS Solo diwarnai dengan kisah unik, Senin (6/8/2021) pukul 09.20 WIB.

Bagaimana tidak biasanya kuliah yang mengisi dosen pada umumnya, tetapi kuliah perdana diisi oleh Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho.

Tak hanya itu, hanya 11 mahasiswa yang dipilih mengikuti kuliah yakni mereka dari Fakultas Hukum yang merupakan warga Solo dan sudah divaksin.

Selain 11 mahasiswa mengikuti kuliah PTM, dan sebagian lainnya di rumah dengan cara pembelajaran jarak jauh yang bernama hybrid learning.

Baca juga: RESMI! Kampus UNS Solo Akhirnya Gelar Kuliah Tatap Muka, Tapi Terapkan Hybrid Learning, Apa Itu?

Baca juga: Berakhir Sudah Pembelajaran Online, Mulai Hari Ini UNS Solo Terapkan Perkuliahan Tatap Muka Perdana

"Resmi kami buka," kata Prof Jamal disambut meriah.

Jamal mengatakan, perkuliahan tatap muka terbatas, khusus mahasiswa yang ada di Solo dulu, terlebih mahasiswa harus sudah disuntik vaksin.

"Ini yang baru masuk mahasiswa semester 1," terang dia.

Dia menceritakan jika UNS bisa kuliah perdana setelah mendapatkan izin dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

"Wali Kota Solo kemarin bertanya sudah siap belum, ya kita siap," kata dia.

Menurutnya, Fakultas Hukum jadi sasaran pertama kuliah tatap muka, setelah sebelumnya kuliah diadakan secara PJJ akibat Pandemi Covid-19 melanda.

Jamal juga menyampaikan PTM dilakukan hanya 30 persendari peserta mata kuliah.

"Tahap pertama ini mahasiswa semester 1 dulu, baru tahap selanjutnya kita buka untuk semester lain, yang jelas kita adakan evaluasi secara berkala," aku dia.

Dalam tatap muka, Jamal menjelaskan hanya beberapa mata kuliah saja yang diberikan.

"Fakultas Hukum kita buka dengan 7 mata kuliah," jelasnya.

Tak hanya itu, karena masih awal, maka penerapan kuliah tatap muka bergantian per fakultasnya.

"Hari ini Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi, besok sudah ada jadwalnya sendiri-sendiri," ungkap dia.

Dia menambahkan, pihaknya juga memperbolehkan ujian skripsi, praktek laboraturium dilakukan secara offline.

"Ujian skripsi boleh offline, praktek laboratorium juga boleh," katanya

Gibran Beri Izin Kuliah

Sebelumnya, Gibran mengaku memberikan lampu hijau untuk memulihkan kualitas pendidikan yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"UNS bisa dibuka dan sudah koordinasi sama Pak Rektor," kata dia kepada TribunSolo.com.

Bahkan UNS menjadi satu-satunya kampus di Kota Bengawan yang akan membuka tatap muka di tengah PPKM level 3.

Baca juga: Bocoran Kuliah Tatap Muka di Kampus UNS, Wali Kota Gibran : Saya Sudah Berkoordinasi dengan Rektor

Baca juga: Remuknya Hati Ini, Baru Datang SD di Boyolali Sudah Porak-poranda : 37 Jendela Pecah,Kaca Berserakan

"Kampus lain belum tahu, belum koordinasi juga," aku Gibran.

Namun Gibran memberikan catatan, jika ada sekolah atau perguruan tinggi yang siswa dan mahasiswa terpapar Covid-19 akan dihentikan dulu.

"Kalo PTM digelar dan ada satu saja siswa yang terdampak, akan kita stop, tapi hanya di sekolah itu saja yang lain tetap berjalan," jelas dia.

Gibran juga menyampaikan akan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat dengan sekolah yang mengadakan PTM.

"Tentu kita berkoordinasi dengan puskesmas terdekat sekolah yang mengadakan PTM untuk penanganan jika ada yang terpapar Covid-19, setelah itu tetap kita tracing," aku dia.

ATMI Juga Dapat Izin

Setelah merestui UNS, kini Gibran Rakabuming Raka memberikan lampu hijau bagi kampus Politeknik ATMI Surakarta untuk menggelar tatap muka.

Wali Kota Solo itu pun mendatangi langsung kampus yang tengah menjalankan vaksinasi dengan menyasar 4.000 orang di antaranya mahasiswa.

"Rencananya di sini (ATMI) tanggal 13 September sudah tatap muka (PTM)," aku dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/9/2021).

Namun selain ATMI, Gibran juga minta kampus lain untuk bersiap adakan PTM.

Baca juga: Sedihnya Wisatawan Asal Cirebon & Colomadu, Jauh-jauh ke Bonbin Jurug, Ternyata Belum Resmi Dibuka

Baca juga: Catat! Baru UNS Kampus di Solo, yang Sudah Diberi Izin Tatap Muka Langsung oleh Wali Kota Gibran

"Kampus lain harus siap semua, UNS hari Senin depan sudah PTM, UNS paling cepat vaksinnya," jelasnya menekankan.

Gibran mengaku masih punya PR untuk mahasiswa yang berasal dari luar Solo karena kesusahan untuk mencari vaksin.

"Mahasiswa dari luar kota Solo ada kebijakan khusus paling tidak swab atau nanti kita carikan solusi agar mereka dapat vaksin di sentra vaksinasi non domisili," kata Gibran.

"Tapi kalau dari kota asalnya belum di vaksin dia tidak bisa naik pesawat, bus atau transportasi lainnya," tutur dia,

Dia menambahkan, untuk itu mahasiswa dari luar daerah bisa kuliah secara daring dahulu.

"Kalau kemarin saya bicara dengan pak Rektor UNS yang dari luar kota tidak di prioritaskan tapi tetap bisa ikut secara daring," terang dia.

Bahkan menurut dia, tatap muka di Solo bagi mahasiswa belum diwajibkan jika ada salah satu izin yang belum terpenuhi.

"Jika ada yang belum diperbolehkan orang tua ya tidak diwajibkan, nanti secara daring dan tidak dibeda-bedakan," jelas Gibran.

UNS Siap Tatap Muka

Baru kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) yang sudah mendapatkan izin tatap muka dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Disebutkan kampus di Kecamatan Jebres itu akan mengadakan PTM pada Senin (6/9/2021).

Gibran mengaku memberikan lampu hijau untuk memulihkan kualitas pendidikan yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"UNS bisa dibuka dan sudah koordinasi sama Pak Rektor," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (3/9/2021).

Bahkan UNS menjadi satu-satunya kampus di Kota Bengawan yang akan membuka tatap muka di tengah PPKM level 3.

Baca juga: Bocoran Kuliah Tatap Muka di Kampus UNS, Wali Kota Gibran : Saya Sudah Berkoordinasi dengan Rektor

Baca juga: Remuknya Hati Ini, Baru Datang SD di Boyolali Sudah Porak-poranda : 37 Jendela Pecah,Kaca Berserakan

"Kampus lain belum tahu, belum koordinasi juga," aku Gibran.

Namun Gibran memberikan catatan, jika ada sekolah atau perguruan tinggi yang siswa dan mahasiswa terpapar Covid-19 akan dihentikan dulu.

"Kalo PTM digelar dan ada satu saja siswa yang terdampak, akan kita stop, tapi hanya di sekolah itu saja yang lain tetap berjalan," jelas dia.

Gibran juga menyampaikan akan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat dengan sekolah yang mengadakan PTM.

"Tentu kita berkoordinasi dengan puskesmas terdekat sekolah yang mengadakan PTM untuk penanganan jika ada yang terpapar Covid-19, setelah itu tetap kita tracing," aku dia.

Aplikasi PeduliLindungi

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan izin ke sejumlah lini publik untuk mulai membuka kegiatannya.

Namun untuk masuk ke dalam area tersebut masyarakat harus sudah dalam keadaan divaksin dan mendaftarkan diri ke aplikasi Peduli Lindungi.

"Selain mall nanti aplikasi Peduli Lindungi juga akan disiapkan untuk transportasi publik," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (30/8/2021).

Gibran juga telah berkoordinasi dengan civitas akademika kampus agar bisa mengadakan perkuliahan tatap muka.

"Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Rektor UNS Prof Jamal," ujarnya.

Baca juga: PPKM Karanganyar Level 3, Bupati Juliyatmono Janji Longgarkan Sektor Ekonomi, Wisata hingga Mall

Baca juga: Hore! PPKM Sragen Jadi Level 3, Pembukaan Tempat Wisata dan Sekolah Tatap Muka di Depan Mata

"Nanti untuk masuk perkuliahan juga diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," jelasnya.

Gibran juga menyebut bahwa area wisata Taman Satwa Taru Jurug akan segera dibuka pasca Inmen PPKM Level 3 turun.

"Tentu akan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," ucapnya.

Gibran menegaskan bahwa area publik tersebut hanya boleh diakses oleh masyarakat dengan usia 12 tahun ke atas.

"Usia 12 tahun ke bawah kan belum divaksin, tentu tidak bisa menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," ucapnya.

Dirinya menyadari bahwa kebijakan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi masih ada kendala saat penerapannya di lapangan.

"Evaluasi mall selama sepekan dibuka, banyak masyarakat yang belum bisa mengakses aplikasi Peduli Lindungi, nanti akan diedukasi lagi," ungkapnya.

Ditunggu-tunggu Warga

Akhirnya yang ditunggu-tunggu warga Kota Solo tiba.

Malam ini Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan penurunan level PPKM di Kota Solo.

Setelah sebelumnya level 4 kini menjadi level 3.

Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menuturkan bahwa dengan turunnya PPKM tersebut akan ada pengkondisian terhadap situasi level tersebut.

Baca juga: Gibran Mantap Potong Tunjangan PNS untuk Tambal Kas Daerah, Sebut Tak ada yang Protes ke Dirinya

Baca juga: Aturan PPKM Level 3 di Solo Raya: Sekolah Tatap Muka Boleh Digelar, PKL Bisa Jualan Sampai Malam

"Meski sudah ada pelonggaran, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan, tetap gunakan masker," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (30/8/2021).

Selain itu Gibran juga membuka peluang untuk dilaksanakan pembelajaran tatap muka bagi anak sekolah.

"Nanti akan dimulai yang paling atas, SMA kelas 3," terangnya.

Selain itu Gibran juga akan membuka area wisata yang selama ini ditutup karena aturan PPKM Level 4.

"Nanti Taman Satwa Taru Jurug dan Balekambang akan sebentar lagi dibuka," ujarnya.

"Untuk kapannya masih menunggu inmen," terangnya.

Dilansir dari data Dinas Kesehatan Kota Solo, hari ini kasus Covid-19 berjumlah 19 orang.

Diumumkan Jokowi

Kabar baik untuk warga Solo Raya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan wilayah aglomerasi Solo Raya dan Malang Raya mengalami penurunan level PPKM, dari level 4 ke level 3.

Menurut Jokowi, aturan ini berlaku dalam penerapan PPKM sepekan ke depan, 31 Agustus hingga 6 September 2021.

Baca juga: Jika PPKM Diperpanjang Lagi Malam Ini, Bupati Juliyatmono Yakin Karanganyar Turun Jadi Lavel 3

"Untuk wilayah Jawa Bali terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya," kata Jokowi dalam pernyataan yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/2021).

Ia menuturkan, wilayah yang masuk ke dalam level 3 pada penerapan PPKM minggu ini adalah wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya.

Sedangkan wilayah aglomerasi Semarang Raya berhasil turun level dari level 3 ke level 2.

"Sehingga secara keseluruhan di Jawa Bali ada perkembangan yang cukup baik," ungkap Jokowi.

Jokowi menyebut dalam seminggu terakhir terjadi perbaikan situasi Covid-19 di Indonesia.

"Alhamdulillah atas kerja keras seluruh pihak dan Ridho Allah SWT dalam satu minggu terakhir ini, sudah terjadi tren perbaikan situasi Covid-19."

"Tingkat positivity rate terus menurun dalam 7 hari terakhir," ungkap Jokowi.

Sementara itu tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus Covid-19 semakin membaik.

"Rata-rata BOR (bed occupancy rate) nasional berada di sekitar 27 persen," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: BREAKING NEWS Level PPKM Solo Raya dan Malang Raya Turun dari Level 4 ke Level 3

Berita Terkini