"Lokasi ini yang dipakai dari lahan milik ketua RT yang digunakan wakaf manfaat selama 25 tahun, serta gazebo dan lain-lain itu buatan warga sendiri,"ucap Gunadi.
"Usaha ini dikelola oleh PKK RT dengan modal uang Rp 320 ribu dan barang-barang dari warga," kata Gunadi.
Dia menyebutkan omzet dari penjualan dari 'Gubuk Tiwul' ini mencapai Rp 1 juta per harinya.
Selain Gubuk Tiwulnya, Gunadi menambahkan di Dukuh Kenteng juga dikenal sebagai kampung lumpang.
Baca juga: Inilah Tempat Kuliner Langganan Puan Maharani di Solo, Lho, Ternyata Juga Langganannya Ganjar
Baca juga: Cerita Soto Girin, Legenda Kuliner Sragen Sejak 1953 : Pemilik Bangga, Sheila on 7 Sering Mampir
Penamaan kampung lumpang tersebut karena ada situs lumpang di kampung tersebut.
"Kampung ini juga kami branding sebagai kampung lumpang, karena di sini ada situs lumpang dari batu," katanya.(*)