Berita Sragen Terbaru

Update Covid-19 Sragen Jelang Akhir Tahun : Ada 12 Kasus, Penghuni Isolasi Technopark Hanya 3 Orang

Penulis: Septiana Ayu Lestari
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Seorang pasien Covid-19 berbincang dengan pembatas plastik di Rumah Singgah Isolasi Mandiri Medco Foundation, di Hotel Nyland, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Lama tak terdengar, kasus Covid-19 di Kabupaten disebut terus melandai.

Kepala Dinas Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengatakan saat ini hanya ada 12 kasus aktif di wilayahnya.

"Mereka dirawat di dalam kabupaten 3 orang, 2 lainnya luar Kabupaten, sedangkan isolasi mandiri ada 7 orang," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).

Hargiyanto menjabarkan saat ini masing-masing hanya ada 1 pasien yang berada di RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, RSUD Soeratno Gemolong, dan RS Amal Sehat Sragen.

Baca juga: BREAKING NEWS: Menwa UNS Solo Dibekukan Sementara, Kampus Buat Tim EvaluasiĀ 

Baca juga: Orang dengan Gangguan Jiwa Mengamuk di Sambungmacan Sragen, Lukai Warga Pakai Senjata Tajam

"Yang dirawat di Technopark hanya 3 orang, di Kragilan Gemolong kosong, sisanya isolasi mandiri di rumah," terangnya.

Adapun untuk menekan penularan, target vaksinasi covid-19 sudah menyasar 74,25 persen warga.

"Sedangkan, untuk lansia sudah berada di angka 65,38 persen," aku dia.

Meski target pembentukan herd imunity telah terpenuhi, Hargiyanto menuturkan akan terus memvaksin warganya.

"Kita tetap nanti sasarannya 100 persen, semua warga Sragen bisa divaksin semua," kata dia.

Untuk memenuhi target 100 persen, Pemkab elah memerintahkan camat untuk mendata warganya berdasarkan data per RT.

"Bupati sudah memerintahkan seperti itu, jadi nanti bisa ketahuan siapa yang belum divaksin," pungkasnya.

Kondisi di Boyolali

Kondisi Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Asrama Haji Donohudan (AHD) di Kecamatan Ngemplak saat ini kosong.

Tak ada satupun pasien Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat berasal dari Solo Raya yang dirawat di rumah sakit itu.

Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy mengatakan saat ini RSD Covid-19 AHD sudah tidak ada pasien lagi yang dirawat.

Baca juga: Penampakan Asrama Haji Donohudan, Sempat Mencekam Dipenuhi Pasien Covid-19, Kini Kosong dan Sunyi

Baca juga: RS Khusus Covid-19 di Donohudan Boyolali Sudah Bisa Dipakai 2 Agustus 2021, Ini Fasilitasnya

"Di Solo Raya ini kan kasusnya sudah turun. Semua daerah di Solo Raya juga sudah turun level dari 3 ke 2," ujarnya.

Hal yang sama juga terjadi di tempat isolasi terpusat (Isoter) AHD.

Pasien Covid-19 yang tidak bergejala di Solo Raya juga tidak ada yang menjalani isolasi di Isoter AHD ini.

Baca juga: Habis Jadi Karantina Terpusat, Asrama Haji Donohudan Bakal Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19

"Meski sudah tidak ada pasiennya. Namun, RSD dan Isoter AHD masih tetap difungsikan atau masih tetap disiagakan untuk menampung pasien Covid-19," jelas Dandim.

Ronald menambahkan meski saat ini kasus Covid-19 di Boyolali sudah melandai, namun pihaknya masih akan terus melakukan operasi yustisi.

"Tetapi operasi yustisi kali ini tidak seperti kalau ada masyarakat yang tidak pakai masker terus kita hukum gitu tidak. Namun kita beri masker lalu kita imbau masyarakat itu untuk tetap melakukan prokes," ucap Ronald.

Operasi yustisi semacam itu bakal lebih digalakkan lagi setelah melihat banyaknya masyarakat yang mulai abai terhadap prokes.

"Kemarin Kapolda dan Pandam juga, agar meminta kami untuk lebih menekankan lagi soal prokes itu," imbuh Ronald. (*)

Berita Terkini