Laporan Wartawan TribunSolo.com, Desty Luthfiani
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Karanganyar hanya pasrah didatangi Satpol PP, Jumat (05/11/2021) pagi.
PKL langsung menutup lapak dan pulang.
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah anggota Satpol PP tampak meminta PKL untuk mengikuti aturan, karena jam operasional mulai pukul 14.00 WIB.
Salah satu petugas yang melakukan razia, Fitri Yanto menekankan, selain car free day maka mulai boleh berjualan siang hari.
“Harapannya agar Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk menaati peraturan mengenai jam yang telah diatur agar kita sesama pekerja enak," terang dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Ajaibnya Sopir Ini Selamat, Usai Mobil Terbalik hingga Rusak Parah di Sragen saat Dini Hari dan Sepi
Baca juga: Potret Jalan di Solo Baru Terendam Banjir Kemarin Malam, PKL Terdampak: Warung Sepi
"Semoga pedagang di sini juga memahami, bahwa kita hanya menjalankan tugas,” ujarnya.
Beberapa pedagang terlihat patuh untuk menutup lapaknya dan tidak ada penyitaan dalam penertiban ini.
Miskin karena Pandemi
Sebanyak 10 juta keluarga di Indonesia disebut masih masuk kategori masyarakat miskin.
Hal ini diungkap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat di Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jum'at (5/11/2021).
"Menurut dari data BPS ada 10 juta keluarga yang masuk dalam masyarakat miskin," ucap dia kepada TribunSolo.com.
Abdul Halim mengatakan tingkat kemiskinan bisa mencapai 10 juta tersebut karena beberapa faktor, salah satunya karena dampak dari pandemi Covid-19.
Baca juga: Kata Eks Aktivis UNS : Bisa Saja Ada Tersangka Baru, Polisi Diminta Jeli, Ada Kesengajaan atau Tidak
Baca juga: Geger Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Sang Baginda Sultan Punya Misi Bantu Warga Miskin
"Covid-19 menjadi dampak utama kemiskinan," kata Abdul Halim.
Lanjut, Abdul Halim mengatakan pihaknya menargetkan untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrim di Indonesia hingga nol persen.