Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Belum ada tanda-tanda perantau asal Kabupaten Wonogiri berondong-bondong mudik menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto menjelaskan, pihaknya belum bisa memprediksi perantau mencuri start atau dengan kata lain mudik dini sebelum aturan PPKM Level 3 itu resmi diterapkan.
PPKM iniĀ tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019.
"Kalau mudik dini, kita belum bisa memprediksi, yang jelas setiap akhir minggu atau weekend itu terjadi kenaikan kedatangan," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (3/12/2021).
Dia menjelaskan, setiap akhir minggu, pihaknya mencatat ada kenaikan di jumlah kedatangan penumpang dari luar Wonogiri.
Namun, Agus belum bisa memastikan apakah para penumpang yang datang itu mencuri start karena sebelumnya ada imbauan untuk tidak mudik.
Menurutnya para penumpang yang datang dari luar kota itu pulang karena ada keperluan lain, yakni punya kerja atau nduwe gawe (hajatan) di kampung halaman.
"Masyarakat Wonogiri kan banyak yang duwe gawe hingga akhirnya kembali pulang. Karena jarak tempuh sekarang kan hanya 9-10 jam perjalanan," terang Agus.
Baca juga: Gejala Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron, Waspada Bila Tubuh Menunjukkan Kelelahan yang Luar Biasa
Baca juga: Reaksi Gibran Ada Survei Tempatkan Dirinya Ungguli AHY : Ngawur, Tak Mungkin di Atasnya Mas Agus
Saat ini, kata Agus, perjalanan yang cenderung singkat itu dianggap masyarakat hal yang biasa dan pada akhirnya masyarakat tidak perlu menunggu momen lebaran saja untuk kembali ke kampung halaman.
"Dari data kami, setiap Sabtu Minggu ada kenaikan. Minggu kemarin kan terjadi peningkatan, biasanya 1.100-1200, kemarin itu sampai 1.800," jelasnya.
Lebih jauh, Agus menuturkan bahwa kenaikan arus penumpang di Wonogiri sendiri tidak dapat diprediksi, artinya naik turun karena adanya kultur budaya masyarakat itu sendiri.
Jumlah Paling Banyak
Selama ini jumlah perantau dari Kabupaten Wonogiri di Jabodetabek terkenal paling banyak di Jawa Tengah.
Tercatat ada puluhan ribu yang menjadi kaum boro di kota besar seperti Jakarta.