Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah pusat berencana menjual minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga Rp 14.000.
Kebijakan tersebut, rencananya akan digulirkan hingga 6 bulan ke depan hingga Mei 2022.
Langkah itu dipilih mengingat saat ini harga minyak goreng di pasar masih cukup tinggi.
Di Kabupaten Sragen sendiri, harga minyak goreng kemasan masih menyentuh angka Rp 19.000 hingga Rp 19.500 per liter.
Sedangkan minyak goreng curah, satu liter dijual sekitar Rp 18.200.
Baca juga: Harga Minyak di Solo Masih Rp 19 Ribu, Dinas Perdagangan : Masih Tunggu Instruksi Pusat
Baca juga: Harga Minyak Tembus Rp 19 Ribu, Pemkab Klaten Gelar Operasi Pasar, 660 Liter Minyak Didistribusikan
Salah satu pedagang, Miyati menilai kebijakan tersebut kurang efektif untuk menekan harga minyak di pasar.
"Biasanya jika pemerintah ada bantuan subsidi, harga barang turun cuma sebentar saja, setelah itu otomatis naik lagi," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (6/1/2022).
Selain itu, kebijakan mengguyur minyak ke pasaran dengan harga murah juga dianggap tidak bisa merata ke seluruh pasar.
"Jika ada penurunan Rp 19 ribu jadi Rp 14 ribu itu di pasar mana, kalau di pasaran tidak bisa seperti itu, kan tidak merata," jelasnya.
Kenaikan harga minyak di Kabupaten Sragen sendiri sudah terjadi sejak awal tahun 2021.
Waktu itu, harga minyak goreng kemasan masih di kisaran Rp 14.000 per liter.
Kemudian, harga minyak terus meningkat, hingga pada awal Januari 2022 menyentuh harga Rp 19.500 per liter. (*)