Baca tanpa iklan
Pembeli pun tinggal mengambil nasi tumpang tersebut.
Soal rasa jangan ditanya. Sekali suapan, tekstur kentalnya sambal ditambah gurihnya kacang tolo saling beradu rasa.
Apalagi ditambah tahu sambal yang kenyal dan merasuk.
Tak hanya itu, pembeli juga disuguhkan dengan berbagai macam gorengan mulai dari bakwan, tempe, tahu dan sosis.
Nasi tumpang ini sangat cocok dinikmati dengan minum susu sapi segar.
Ada banyak varian rasa yang disuguhkan di warung ini.
Mulai dari rasa original/murni, coklat, stroberi dan kopi susu.
Susu segar milik Suprihatin memang kerap diburu. Apalagi varian rasa coklat.
Setiap hari selama pandemi ini, dia bisa menghabiskan 300 bungkus nasi tumpang dan 300 gelas susu segar.
Untuk nasi tumpang seharga Rp 5 ribu dan susu segar berbagai rasa hanya Rp 5 ribu untuk gelas besar, serta Rp 3 ribu untuk gelas kecil.
Menurut Suprihatin pelanggannya tidak hanya warga lokal Boyolali, tetapi juga dari luar kota.
Apalagi saat lalu lintas kendaraan berat dialihkan ke pinggiran kota.
Baca juga: Kuliner Legendaris di Boyolali: Bubur dan Nasi Tumpang dengan Ciri Khas Tempe Busuk
Suprihatin mengatakan warungnya ini telah dibuka sejak puluhan tahun lalu tepatnya pada 14 April 1984.
"Lokasinya juga di sini, pinggiran kota. Saya jualan dari harganya Rp 100 untuk susu segar dan Rp 20 untuk nasi tumpang," katanya, kepada TribunSolo.com, (8/2/2022).
Seiring dengan perkembangan zaman, harganya mulai naik.
"Ramainya tiap pukul 06.30 - 09.00 pas waktu sarapan. Tapi kami buka sampai pukul 14.00," imbuhnya. (*)