Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Produsen kerupuk di Kota Solo tengah digempur oleh mahalnya harga tepung tapioka.
Padahal, tepung tapioka merupakan bahan baku utama dalam pembuatan kerupuk.
Hal ini membuat produsen kerupuk tengah senasib dengan produsen tahu dan tempe, yang tengah digempur mahalnya harga kedelai.
Baca juga: Daftar Harga Sewa Lapangan Sumbung Sampai Stadion Kebogiro di Boyolali : Mulai Dari Rp 4 Juta
Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Dinas Perindag Wonogiri : Akan Ada Subsidi Rp 1.000 per Kilogram Mulai Maret
Menurut Mandor Kerupuk Sala, Beni Hakim, harga normal tepung tapioka dikisaran harga Rp 750 ribu per kwintal.
"Mulai Desember 2021 harga mulai merangkak naik. Hingga kini harganya hampir Rp 950 ribu per kwintal," katanya, Jumat (25/2/2022).
Dia menuturkan, harga tepung tapioka setiap tahun pasti mengalami kenaikan, terlebih saat musim penghujan.
Ketika bulan Maret, harga akan berangsur-angsur menurun hingga harga normal.
"Alasannya (naik harga) banyaklah. Karena cuaca, karena bahan bakunya," ucapnya.
Baca juga: Siap-Siap, Operasi Pasar Minyak Goreng di Wonogiri, Gegara Harga Masih Meroket hingga Barang Langka
Meski naik hampir Rp200 ribu per kwintalnya, namun harga tepung tapioka belum mencapai harga kenaikan tertinggi.
"Beberapa tahun lalu, tepung tapioka sempat menyentuh harga Rp1 juta lebih per kwintalnya," ujarnya.
Kendati demikian, kerupuk Sala masih belum menaikan harga kerupuk.
Untuk mensiasati kelebihan biaya produksi, dia menuturkan, baru mengurangi ukuran. (*)