Berita Boyolali Terbaru
Harga Kedelai Meroket, Dinas Perindag Wonogiri : Akan Ada Subsidi Rp 1.000 per Kilogram Mulai Maret
Sejak pertengahan tahun 2021 lalu harga kedelai kembali merangkak naik sehingga membuat para perajin tahu dan tempe memutar otak.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sejak pertengahan tahun 2021 lalu harga kedelai kembali merangkak naik sehingga membuat para perajin tahu dan tempe memutar otak.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan tak bisa dipungkiri bahwa harga kedelai memang sedang naik.
Meskipun begitu, Wahyu mengatakan bahwa stok kedelai impor di pasaran Wonogiri saat ini tersedia meski harganya naik.
"Harga kedelai (impor) mulai merangkak naik sejak pertengahan tahun lalu," kata Wahyu kepada TribunSolo.com.
Dia menjelaskan, berdasarkan pemantauan pihaknya di Pasar Kota Wonogiri, harga kedelai memang semakin hari semakin merangkak naik.
Baca juga: Cara Relawan Wonogiri Manjakan Orang Tak Mampu : Beli Minyak Rp 19 Ribu Dijual Rp 14 Ribu Per Liter
Baca juga: Potensi Penimbunan Migor di Wonogiri, Jekek : Laporkan ke Saya, Langsung Kita Tindak
Menurutnya, dari yang awalnya Rp 10.000 menjadi Rp 10.500, naik lagi menjadi Rp 11.000.
Kini, harganya sudah mencapai Rp 12.000 per kilogramnya.
Berbeda dengan kedelai impor, untuk kedelai lokal sendiri harganya mencapai Rp 10.000 per kilogram.
Padahal di pertengahan tahun lalu hanya Rp 9.000.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapatnya dari berbagai media, banyak yang menyampaikan bahwa akan ada mogok produksi tahu di daerah lain.
"Tapi untuk Wonogiri tidak ada seperti itu. Saat kami di lapangan stok kedelai ini ada, memang harganya masih tinggi," ujarnya.
Meskipun begitu, dia mendapatkan informasi dari Pusat Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng bahwasanya akan ada subsidi harga kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram di Maret nanti dan bersifat insidental.
Namun pihaknya mengaku belum mengetahui proses subsidi untuk harga kedelai itu apakah lewat Puskopti atau akan seperti apa mekanismenya.
Berdasarkan kacamata perdagangan, kata dia, saat ini stok kedelai dipastikan masih aman, namun memiliki harga cukup tinggi.
"Perajin tahu dan tempe masih jalan. Mungkin punya cara sendiri untuk mensiasati kenaikan harga kedelai," tandas dia. (*)