Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Harga minyak goreng saat ini tengah menjadi perbincangan yang hangat, apalagi setelah Presiden Jokowi cabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.
Di tengah kenaikan harga minyak goreng ini, Pemerintah Karanganyar memiliki program memberikan bantuan minyak goreng ke warga yang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman).
Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Gunarto mengatakan, bantuan paket sembako dengan minyak goreng untuk warga isoman tersebut sudah berjalan sejak Selasa (14/3/2022).
Baca juga: Kapolri Tinjau Vaksin Booster di Klaten, Warga yang Vaksin Pulang Bawa Bingkisan Sembako
Baca juga: Hanya Keluarga Miskin di Boyolali yang Dapat Bantuan Jadup, Dua Bulan Tersalur 731 Paket Sembako
Isi paket sembako yang diberikan yakni 5 kg beras, dua liter minyak goreng kemasan, susu bubuk, teh, sarden, abon, biskuit, dan vitamin c.
"Nilai paket sembakonya Rp 300 ribu," ucap Gunarto, Kamis (17/3/2022).
Dia mengatakan, ada kenaikan Rp 100 ribu dalam paket tersebut dibanding tahun lalu.
"Ini sesuai saran dari Dinas Kesehatan agar paket bantuan bernilai gizi lebih banyak," kata Gunarto.
Baca juga: Suami Kabur, Istri Nekat Mencuri Sembako Untuk Menyambung Hidup di Kos, Pelaku Ngaku Tak Dinafkahi
Saat ini, paket tersebut sudah disalurkan pada 100-an warga yang menjalani isoman pada bulan Maret 2022.
"Kalau memang jumlahnya banyak, akan kita distribusikan sendiri, tapi kalau sedikit akan diambil pihak kecamatan atau desa sendiri ke Dinsos," ungkap Gunarto.
Dia menjelaskan, sumber pengadaan paket bantuan sembako untuk warga isoman ini dari biaya tak terduga (BTT) APBD tahun 2022.
Gunarto membeberkan, anggaran yang digunakan untuk paket sembako gratis ini senilai Rp 1,5 miliar.
Baca juga: Berikut 10 Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Teman Kantor, Bisa Dibuat Caption Instagram
"Mereka yang melakukan isoman tersebar di Kecamatan Tasikmadu dan Karanganyar kota," tutur Gunarto.
Dia menuturkan, syarat mendapatkan paket tersebut berstatus ekonomi lemah dan dibuktikan hasil swab PCR reaktif Covid-19.
Gunarto menjelaskan, anggota polisi, TNI, maupun ASN tidak masuk dalam klasifikasi daftar penerima bantuan untuk pasien Covid-19 isoman.
"Tidak semua warga isoman mendapatkan bantuan, usulan bantuan disampaikan warga isoman melalui pemerintah desa maupun kelurahan," pungkas Gunarto. (*)