TRIBUNSOLO.COM - Ibadah puasa, apabila tidak dilakukan secara benar bisa berdampak pada kesehatan.
Banyak umat Muslim yang mengeluhkan berat badannya naik setelah puasa Ramadan.
Pemicunya tak lain karena pola makan yang tidak teratur dan sehat.
Padahal, seharusnya puasa memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Antara lain bisa merangsang sel-sel darah putih yang baru sehingga mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Daftar 7 Tempat Ngabuburit di Solo, Pas Buat Nyore Sembari Menunggu Waktu Buka Puasa
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Sragen, Boyolali, dan Klaten Minggu 3 April 2022: Cek Jam Berapa Buka Puasa
Jadi saat Ramadan sebaiknya kita tidak berlebihan dalam makan. Sederhanakan makanan kita.
Inilah esensi pesan Rasulullah SAW dan para salafush saleh. Saat Ramadan mereka lebih menyibukkan diri dengan ibadah dan amal baik, dari pada sibukkan diri dengan makanan dan minuman.
Mengutip buku Ramadhan JSR yang ditulis dokter Zaidul Akbar, Ramadhan adalah bulan berpuasa maka berpuasalah dari makanan dan minuman rendah gizi yang sering menemani kita.
Sebab, kebanyakan makanan seperti itu hanya enak di lidah tapi tidak banyak manfaatnya bagi tubuh.
Sebut saja sirup, gorengan, kue berbahan tepung, nasi putih, makanan dan minuman kemasan dan lainnya.
Jadi menurut dr Zaidul Akbar, makanan yang dikonsumsi selama puasa Ramadan sebaiknya yang sederhana dan baik.
Untuk minuman atau makanan manis bisa didapat dari kurma, madu, buah-buahan segar.
Minyak zaitun dan virgin coconut oil juga bisa menjadi pengganti lemak.
Lalu asupan karbohidrat bisa didapatkan daei beras merah, beras hitam, beras cokelat, ubi jalar, kentang.
Jangan lupakan juga minuman sehat seperti jahe, kunyit, serai bisa,