Anam sendiri memiliki lebih kurang satu kios di Pasar Mebel Gilingan.
Ia mengaku tidak menaruh curiga bila Pasar Mebel Gilingan dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab.
"Kecurigaan (dibakar) tidak ada," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (3/5/2022).
Baca juga: Pasar Mebel Gilingan Solo Terbakar, Warga Sekitar Tergerak, Ikut Evakuasi Barang Milik Para Pedagang
Baca juga: Kronologi Pasar Mebel Gilingan Solo Terbakar : Api Muncul dari Sisa Gergaji & Melahap Banyak Kios
"Kami tadi fokus memadamkan api dan mengevakuasi barang-barang," tambahnya.
Para pedagang Pasar Mebel Gilingan, untuk diketahui, bakal direlokasi ke kawasan eks Pasar Darurat Pasar Legi.
Boyongan pedagang rencananya dilakukan 10 Mei 2022 mendatang.
Akan Dibuat Mirip IKEA
Jauh hari sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bereaksi terhadap penolakan relokasi pedagang Pasar Mebel Gilingan.
Gibran memastikan bahwa gambaran lokasi baru tempat pedagang Pasar Mebel Gilingan nantinya sudah ada.
Dikatakan Gibran, lokasi itu nanti akan dibuat mirip seperti IKEA.
IKEA merupakan sebuah peritel perabot untuk rumah tangga dari Swedia.
"Gambaran e wis dadi (sudah jadi). Iya, seperti IKEA, ada showroom, ada tempat produksi," ujar Gibran, kepada TribunSolo.com, Rabu (9/2/2022).
Namun, dikabarkan tempat yang bakal menyerupai IKEA ini hanya akan menampung 20 pengusaha/pedagang, Gibran pun tak menampik.
Dia mengatakan pedagang lainnya bakal disediakan tempat lain di kawasan Bong Mojo, Solo dengan konsep pasar mebel.
Baca juga: Pedagang Pasar Mebel Gilingan Ngotot Tolak Relokasi, Pencopotan Spanduk Tuntutan Tak Berpengaruh
Baca juga: Kagetnya Petugas Biro Jodoh di Solo Ini, Lihat Fotonya Cantik,Dicek Ternyata yang Dikirim Foto Artis
"Iya (betul). Nanti yang lain kami sediakan tempat. Komitmennya itu di Bong Mojo, nanti kita sediakan," jelasnya.
Di sisi lain, suami dari Selvi Ananda tersebut tidak memberikan kepastian apakah akan memenuhi permintaan Pedagang Pasar Mebel Gilingan untuk bertemu.
"Ya nanti (kalau mau ketemu). Mengko sik, nanti tak sowani, anti nek wis beres," ucap dia.
Tolak Pasar Mebel
Pedagang Pasar Mebel Gilingan tetap kukuh menyuarakan penolakan relokasi ke pasar darurat yang telah dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Diketahui, Pemkot Solo berencana untuk membangun sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di lokasi Pasar Mebel Gilingan.
Sembari menunggu pembangunan pasar mebel baru yang masih dalam tahap rencana, Pemkot meminta para pedagang memempati bekas pasar darurat Pasar Legi Solo sementara waktu.
Baca juga: Di Depan Anggota DPRD, Pedagang Pasar Mebel Solo Menangis, Tak Ingin Dipindah ke Tempat Baru
Baca juga: Teganya, Pelaku Tabrak Lari Ojol di Pasar Mebel Solo, Pamit Beli Obat Terus Kabur
Ketua Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Sutarmi mengatakan penolakan tetap menjadi pilihannya, meski Satpol PP bersama Polresta Surakarta membredel sejumlah spanduk penolakan mereka, Selasa (8/2/2022) pagi.
Dia mengaku terkejut saat Satpol PP dan polisi membredel spanduk penolakan relokasi.
"Kaget juga ada petugas datang lengkap dengan aparat kepolisian, katanya mau menurunkan MMT yang isinya tuntutan itu," ujar Sutarmi, Selasa (8/2/2022).
Namun, dia tak mempermasalahkan pembredelan spanduk tersebut.
Sebab, spanduk itu tak ubahnya penyalur aspirasi pedagang guna dapat dipertemukan dengan Pemkot Solo untuk berkomunikasi ulang.
Baca juga: Viral, Pengemudi Ojol Jadi Korban Tabrak Lari di Pasar Mebel Solo : Orderan Sampai Berserakan
Apalagi, kata dia, Dinas Pedagangan Kota Solo telah memberikan pengumuman kepada pedagang untuk mengosongkan Pasar Mebel Solo per Maret 2022.
Hal itu dikarenakan pada April 2022, penataan kawasan akan segera dimulai.
Oleh karenanya, Sutarmi mewakili pedagang Pasar Mebel Gilingan sekali lagi meminta kejelasan terkait relokasi.
"Kami menolak pindah karena ingin mediasi dengan wali kota dulu. Kalau diminta pindah, ya lokasi barunya sudah ada dulu baru kami direlokasi," kata Sutarmi.
Dikonfirmasi secara terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan keinginan pedagang Pasar Mebel Gilingan untuk bertemu dengannya hanya tinggal menunggu waktu.
Hanya saja, Gibran memastikan urusan tersebut akan diselesaikan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Soal ketemu, pasti akan ketemu. Tapi biar diselesaikan kepala OPD terkait dulu, kita sudah carikan solusi terbaik kok. Tenang wae, bar iki rampung (setelah ini selesai)," pungkas Gibran. (*)