Berita Boyolali Terbaru

Update Gunung Merapi : Semburkan Awan Panas Kembali Hampir 3 Menit, Status Siaga Belum Dicabut

Penulis: Tri Widodo
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Merapi.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sempat landai, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, awan panas mucul Minggu (8/5/2022) pukul 14.38 WIB yang berlangsung selama 2,45 menit.

Tercatat di seismogram, awan panas guguran ini beramplitudo 40 mm.

Lontaran material saat terjadinya awan panas guguruan ini masih ke barat daya.

Material yang dilontarkan paling jauh mencapai 3 kilometer dari puncak.

Kepala BPPTKG Jogjakarta, Hanik Humaida dalam keterangan resminya menyatakan jika sejak 20 November 2020 sampai saat ini, Merapi saat ini masih siaga.

Untuk itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas di zona merah Merapi yang telah ditetapkan.

Selain itu, Hanik juga menyampaikan pengamatan aktivitas Merapi sepanjang Sabtu (7/8/2022).

Pengamatan yang dilakukan mulai pukul 00.00-24.00 teramati Merapi mengeluarkan 10 kali guguran lava yang jaraknya maksimal 2 km ke barat daya.

Baca juga: Merapi Lontarkan Awan Panas Hari Ini, Guguran Sentuh 2 Km dari Puncak

Baca juga: Ngeri, Dua Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Merapi di Kaliworo Klaten, Belum Bisa Dievakuasi 

Laju deformasi EDM rata 1,4 cm dalam tiga hari terakhir.

Selama periode itu kegempaan yang terjadi akibat Guguran sebanyak 138 kali, 23 kali vulkanik dangkal, 55 kali hibryd dan 6 kali hembusan.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal 5 km) serta Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng (sejauh maksimal 7 km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (sejauh 5 km).

“Namun apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius 3 km dari puncak gunung,” jelas dia.

Mobil Terjebak karena Merapi

Dua truk terjebak banjir lahar hujan di aliran Kaliworo, Kecamatan Kemalang, Klaten pada Selasa (19/4/2022).

Relawan Desa Sidorejo, Sarjino mengatakan, banjir lahar hujan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. 

"Karena hujan semua kali yang berhulu di Merapi semua banjir. Untuk Kaliworo dan Kali Gendol itu banjirnya besar," kata Sarjino.

Baca juga: Viral Aksi Luna Maya Diminta Jadi Tukang Foto saat Nonton BTS, Banjir Pujian dari Netizen

Baca juga: Sebanyak 24 Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Bantaran Kali Boyong, Sopir dan Kenek Truk Menyingkir

Sarjino mengatakan, saat terjadi banjir, di Kaliworo masih ada aktivitas penambangan manual. 

Beruntungnya tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, lantaran supir bisa menyelamatkan diri sesaat sebelum banjir menerjang truk miliknya.

"Dari informasi yang saya terima akibat banjir itu, kalau di Kaliworo ada 2 truk yang terjebak, sedangkan di Kali Gendol 1 truk. Tapi keduanya tidak ada korban jiwa," ungkapnya.

Saat itu banjir besar langsung datang menerjang, sehingga truk tersebut tidak sempat mengevakuasi diri.

Baca juga: Viral Video Banjir Lahar Dingin Semeru Hanyutkan Mobil Panther, BPBD: Mobilnaya Belum Ketemu

Sarjino mengatakan, jika lokasi truk yang terjebak tersebut berada di Cek Dam Karangbutan yang berada di perbatasan Desa Sidorejo dengan Desa Balerante.

Dia mengatakan, kondisi truk tersebut belum bisa dievakuasi sebab masih dalam kondisi hujan. 

"Evakuasi harus pakai alat berat," tegas Sarjino.

Dampak banjir ini, aktivitas penambangan berhenti sampai besok. 

Dihubungi melalui sambungan telepon, Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto membenarkan kejadian banjir lahar hujan yang melanda aliran Kaliworo di lereng Gunung Merapi, Klaten.

"Informasi kondisi Kaliworo dari Pusdalops BPBD saat ini pasca hujan deras di Puncak Merapi," ungkapnya.

Selain itu dirinya juga menegaskan jika kejadian tersebut pernah terjadi beberapa kali.

"Sudah ada beberapa kejadian banjir yang serupa. Kejadian biasanya truk ditinggal dan orangnya sudah menghindar saat banjir datang," pungkasnya. (*)

Berita Terkini