Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bupati Sragen, Sigit Pamungkas menanggapi banyaknya kasus keracunan yang terjadi di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.
Terbaru, tercatat ada 251 siswa, guru, dan karyawan di Kecamatan Gemolong yang dilaporkan mengalami gejala keracunan, usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis.
Di mana, mereka mulai mengeluhkan gejala keracunan sejak Senin (11/8/2025).
Selain itu, berdasarkan catatan TribunSolo.com, kasus keracunan di Kecamatan Gemolong terjadi 3 kali sepanjang tahun 2024.
Pada 15 Januari 2024, gejala keracunan dirasakan oleh para ibu-ibu PKK di Desa Ngembatpadas.
Sebanyak 34 ibu-ibu PKK mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan ringan dari acara pertemuan rutin.
Baca juga: Tak Terpengaruh Isu Beras Oplosan, Warga Sragen Tetap Minati Beras Curah, Ada 3 Merek Paling Laris
Puluhan ibu-ibu PKK tersebut tidak ada yang sampai menjalani perawatan di rumah sakit.
Tak lama, pada 12 Februari 2024, kasus keracunan di Kecamatan Gemolong terjadi sebanyak 2 kali.
Yakni menimpa 32 warga Dukuh Balak, Desa Tegaldowo, dan 59 pelajar.
Diantara korban tersebut, beberapa siswa sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan ringan.
Sigit menyatakan pihaknya akan melihat terlebih dahulu, apa penyebab kasus keracunan itu bisa terjadi.
"Dilihat secara generik maupun spesifik, kan kita perlu mendalami dulu," katanya kepada TribunSolo.com.
"Kita dalami, sebenarnya masalahnya dimana, apakah di bahan baku, cara penyaluran, proses masak, kita lihat dulu, kita tidak bisa langsung membuat kesimpulan tertentu," tambahnya.