Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM,BOYOLALI- Sebagian besar hasil uji laboratorium terhadap 15 ekor sapi dari Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali sudah keluar.
Uji laboraturium itu dilakukan setelah 15 ekor sapi itu mengalami gejala klinis Penyakit Mulut dan kuku (PMK).
Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati menyatakan berdasarkan hasil uji laboraturim di Balai Besar (BB) Veteriner Wates terhadap 15 ekor sapi, 10 ekor sapi dipastikan terpapar PMK.
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Teror Belasan Sapi di Boyolali, Apa Itu Virus PMK? Simak Gejalanya
Baca juga: Di Karanganyar, Menko PMK Muhadjir Effendy Ungkap Alasan Hapus Cuti Bersama Nataru
Namun, lima sapi lainnya diduga juga terkena PMK karena gejalanya sama.
“Yaitu, suhu tubuh tinggi, nafsu makan berkurang, keluar lendir terus menerus dari mulut dan ada luka di bagian lidah,” kata Lusia, Rabu (11/5/2022).
Untuk itu, pihaknya mengingatkan para peternak lainnya agar lebih waspada.
Jika mengetahui sapi miliknya memiliki gejala seperti disebutkan tadi, maka peternak diharapkan segera menemui dokter hewan terdekat untuk memeriksa sapinya.
Baca juga: Antisipasi Masuknya Virus Antraks di Klaten, 6.000 Dosis Vaksin Disuntikkan ke Hewan Ternak
Selain itu, pihaknya bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali melakukan sosialisasi terhadap para pedagang sapi baik lewat medsos maupun secara langsung ke Pasar Hewan.
“Kami sudah lakukan sosialisasi di Pasar Hewan Karanggede. Untuk sementara para pedagang tidak mengambil ternak sapi dari wilayah Jawa Timur. Pasalnya, di wilayah tersebut awal mula munculnya PMK pada ternak sapi,” tambahnya.
Sementara itu, untuk kondisi 15 ekor sapi juga sudah membaik.
Bahkan dua ekor sapi yang pertama kali mengalama gejala itu pun sudah lebih baik dan mau makan lagi.
Baca juga: Belasan Sapi di Boyolali Alami Gejala Klinis Penyakit Mulut dan Kuku: Mulut Melepuh, Lidah Sariawan
Dia menyatakan pemberian vitamin dan pengobatan yang diberikan berhasil membawa kondisi sapi-sapi yang ada diduga terkena PMK ini lebih baik.
Dua ekor sapi sudah mulai lahap memakan pakan yang disediakan.
Selain itu, lendir yang keluar dari mulut sapi juga berkurang.
Pihaknya akan terus memantau kondisi 15 sapi di kandang tersebut.
Selain itu, juga memberikan suntikan vitamin ke tubuh sapi. Pemilik sapi juga diminta rutin menyemprot kandang dengan disinfektan.
“Penyemprotan dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore,” jelasnya. (*)