Berita Boyolali Terbaru

Kuliner Enak Boyolali : Sate Sapi Pak Bandi Ampel, Empuknya Daging Lulur Langsung Ambyar di Mulut

Penulis: Tri Widodo
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate Sapi Pak Bandi, Ampel Boyolali

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Selain keindahan alam, di Boyolali juga terkenal dengan kuliner legendarisnya yang tentunya beragam dan memanjakan lidah.

Seperti Iga Bakar Pak Wid, Soto Seger, Kare Riyati, Nasi Tumpang yang cukup terkenal kelezatannya.

Nah, ada satu lagi kuliner yang perlu dicoba saat berkunjung Boyolali, yaitu Sate Sapi Pak Bandi Ampel.

Sate sapi yang dulunya ada di pinggir jalan raya Solo-Semarang, tepatnya di Ampel Boyolali itu sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.

Baca juga: Kuliner Enak Solo: Bubur Bakar Badran, Sensasi Nikmati Bubur Antimainstream di Solo

Baca juga: 5 Sate Ayam yang Terkenal Enak di Solo, Ada Warung Legendaris Sudah Buka Puluhan Tahun

Warung yang kini berlokaasi di depan SDN Gladagsari, itu sudah ada sejak 1942.

Saat itu, Pak Bandi berjualan sate Sapi ini berkeliling dengan cara memikul.

Namun sejak 1999, Sate Pak Bandi yang diteruskan Ratmin anaknya kemudian menetap di pinggir jalan raya lalu baru beberapa waktu belakangan ini pindah ke samping rumahnya.

Meski panjang daging dalam setiap tusukan sate ini tak terlalu panjang, tapi rasa satenya mantap.

Daging sapi yang dibakar ini sangat empuk. Bumbu nya juga merasuk sampe dalam.

Rahasia empuknya daging sapi yang dibakar itu terletak pada pilihan bagian daging sapi.

Pak Bandi sejak awal berjualan sate hanya menggunakan daging Lulur atau Tenderloin.

Daging ini menempel pada tulang belakang.

Sebelum dibakar, daging yang dipotong dadu lalu ditusuk dan direndam dalam bumbu resep rahasia selama 1 jam.

"Bumbunya dari dulu seperti ini, tidak ada yang berubah. Selain itu daging yang digunakan juga berkualitas,”" kata Ratmin.

Dia menyebut hanya menggunakan daging kering yang berasal dari bukan dari sapi gelonggongan.  

Sehingga saat direndam bumbunya bisa merasuk sampai dalam.

"Kalau daging sapi basah (dari hasil gelonggongan) saat direndam, air dari dalam daging malah keluar. Bumbu malah tidak bisa merasuk,”" tambahnya.

Daging kemudian dibakar dengan menggunakan bara arang yang apinya kecil.

Dengan begitu, pembakaran sate sapi ini bisa matang sempurna sampai ke dalam-dalamnya.

Sate sapi yang telah matang kemudian disajikan bersama lontong yang diguyur sambal kacang.

Tekstur sambal kacang di Sate Sapi Pak Bandi yang terlalu lembut pun kian menambah kelezatan sambal kacang.

Warung Sate Sapi Pak Bandi ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB.

Harganya yang masih terjangkau, yakni Rp 35 ribu per porsi yang berisi 10 tusuk sate, lontong, dan sambal kacang.

Tak salah jika hingga pukul 16.00 WIB, satu lonjor utuh lulur daging sapi habis diserbu pembeli. 

(*)

Berita Terkini