Berita Wonogiri Terbaru

Kasus PMK di Wonogiri Melonjak Dratis : 133 Ternak Positif, 87 Diantaranya Sudah Sembuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyemprotan disinfektan di salah satu pasar di wilayah Wonogiri demi mencegah PMK meluas. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Wonogiri semakin bertambah.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyebut hingga Kamis (9/6/2022) ada ratusan ternak yang positif berdasarkan data yang diterima dari Dislapernak Wonogiri.

"229 ternak yang suspect PMK, 133 ternak yang positif PMK. Yang sembuh ada di angka 87 ternak," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Akhir Persembunyian Maling Ambulans PDIP di Wonogiri : Ditangkap, Tampilan Mobil Berubah Wujud

Baca juga: Kasus PMK di Wonogiri Merebak Jelang Idul Adha, Bupati Jekek Minta Hewan Kurban Dilengkapi SKKH

Bupati Wonogiri mengharapkan pemilik segera melaporkan kepada petugas di lapangan.

Terutama ketika ada ternak yang bergejala mengarah ke PMK. 

Menurutnya, itu akan mempercepat proses penanganan.

Sebab ternak akan segera didata lalu ditangani sesuai SOP. Terlebih, PMK bisa disembuhkan.

Jekek, begitu dia disapa, tidak menampik ada tambahan kasus PMK cukup banyak di wilayahnya.

"Iya, ada penambahan yang cukup signifikan," ujar Jekek.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster Wonogiri Masih 29 Persen, Bupati Jekek Kejar Target 40 Persen Bulan Ini

Baca juga: Viral di Twitter: Warga Wonogiri Hilang Sejak April Lalu, Keluarga Dimintai Tebusan Rp 40 Juta

Menurutnya, penyebaran PMK banyak ditemukan di wilayah yang berbatasan dengan Jawa Timur, seperti Kecamatan Bulukerto.

Disana, ada juga temuan jual beli ternak sapi antar wilayah meski langkah antisipasi seperti penutupan pasar hewan telah dilakukan.

Jekek mengaku sudah berbicara dengan sejumlah peternak bahwa jangan sampai terjadi PMK di Wonogiri.

Jika hal itu terjadi, maka sapi akan susah dijual ke luar daerah.

"Pengiriman ternak seperti sapi saat ini perlu mengantongi SKKH, itu harus diteliti petugas kami. Ini riskan, tapi PMK kan bisa disembuhkan," jelasnya.

Dia menambahkan, pencegahan dan penanganan PMK butuh kesadaran semua pihak. Misalnya agar tidak melakukan aktivitas niaga ternak terlebih dahulu.

"Kita kan tidak bisa melakukan penyitaan hewan, sangat dilematis. Yang bisa kita lakukan memberikan imbauan dan memperkuat petugas kita melakukan investigasi dan pemeriksaan  di lapangan," tandas dia.

(*)

 

Berita Terkini