Di sana, Untung Suropati berhasil membunuh Kapten Tack.
"Untung Suropati pernah mengalahkan dan membunuh kapten Tack di daerah Utara Keraton Kartasura, kemungkinan di kawasan rumah itu," ujarnya.
Baca juga: Kuliner Enak di Sukoharjo : Cicipi Pecel Mboto, Nasi Pecel Super Pedas dengan Harga Murah Meriah
Terlepas dari sejarah Ndalem Singopuran yang memiliki banyak versi, Nuky melihat jika struktur bangunan benteng yang dijebol seperti di Benteng Kartasura.
Rumah yang ada di Ndalem Singopuran itu juga pernah dijadikan semacam Balai Desa saat massa kolonial Belanda.
"Kalau dilihat dari struktur tembok yang ada di luar, mengacu pada jaman Keraton Kartasura sekitar tahun 1688 (abat 17)," pungkasnya.
Dijebol Seperti Benteng Keraton Kartasura
Belum juga usai pembongkaran benteng Keraton Kartasura, kini benteng Ndalem Singopuran di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dihancurkan.
Kini, benteng yang berada di RT 002, RW 002 Desa Singopuran telah dipasangi garis polisi kerana dirusak oleh pemilik lahan dengan menggunakan alat berat, Jumat (8/7/2022).
Bahkan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani langsung mendatangi lokasi benteng yang diduga benda cagar budaya yang merupakan bagian dari sejarah Keraton Kartasura itu.
"Jujur saya baru tahu ini, terus saya tanyakan ke dinas yang terkait bahwa kemarin juga habis meninjau di lokasi ini," jelasnya kepada TribunSolo.com.
Bingungnya Etik, karena kejadian perusakan BCB kembali terjadi di wilayahnya setelah Benteng Keraton Kartasura beberapa waktu lalu.
"Mohon maaf, tapi kita-kira bener enggak tahu atau pura-pura enggak ngerti atau gimana, karena sebodoh-bodohnya orang, itu tahu kalau tembok ini bekas keraton pasti tahu," aku dia.
Menurutnya, selaku pemilik lahan sudah seharusnya melakukan koordinasi terlebih dahulu sebelum membongkar bangunan bersejarah itu.
Baca juga: Viral di Solo, Selegram Kuliner Diduga Ajak Check In ke Hotel Habis Review Makanan, Ini Kata Polisi
Baca juga: BREAKING NEWS: Benteng Cagar Budaya di Kartasura Kembali Dijebol,Bekas Kediaman Pangeran Singopuro?
"Harusnya sebelum bongkar bisa tanya kanan kiri dulu, Pak RT atau Pak Lurah, Pak ini mau bangun boleh atau tidak, seharusnya seperti itu," tegasnya.
"Tidak ada koordinasi dengan pihak pemerintah setempat Pak Lurah aja sampai tidak tahu sampai tingkat Pak RT juga nggak tahu. Tidak ada yang ditembungi, tahu tahu sudah seperti ini," tambahnya.