Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sesal bukan main dirasakan Triyono (58), warga Dukuh Panglon RT 01 RW 03, Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten.
Bagaimana tidak, niat melepas peluh dengan mandi, justru berujung hilangnya harta benda akibat kebakaran.
Kejadian itu bermula saat Triyono meninggalkan oven saat memproduksi rambak ceker untuk mandi pada Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca juga: Kisah Siswa SDN 1 Bumiharjo Klaten, Belajar di Kelas yang Atapnya Disangga Bambu
Baca juga: Sikap Tegas Sri Mulyani Soal Jalan Rusak di Bayat Klaten: Penambangan Berhenti Sementara
"Dari kronologi yang disampaikan pemilik rumah atau pemilik usaha, saat kejadian itu sedang mengoven rambak ceker," kata Kabid Damkar Satpol PP Sumino kepada TribunSolo.com.
"Namun saat proses pembuatan ceker menggunakan oven itu tidak ditunggu pemilik, karena saat itu pemilik usaha mandi dan meninggalkan oven dengan keadaan menyala," tambahnya.
Pihaknya menduga jika sumber api berasal dari oven listrik tersebut.
"Diduga karena suhunya terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan kebakaran," kata Sumino.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu.
Meski hingga kini belum ada jumlah pasti dampak kerugian dari kebakaran yang membakar ruangan 5 x 6 meter tersebut.
Sumino mengatakan respon time saat pemadaman kebakaran itu berhasil dipenuhi oleh petugas damkar dengan jarak 5,6 kilometer dalam waktu 12 menit.
Baca juga: Petaka Dini Hari di Gantiwarno Klaten, Tukino Alami Luka Bakar Gegara Handphone Meledak
Baca juga: Diduga Overdosis Obat Penenang, Pasien RSJD Klaten Meninggal Dunia di Kawasan Terminal Ir Soekarno
Dua unit mobil pemadam kebakaran yang ditangani Tim Regu Tiga Damkar Klaten diterjunkan dalam kejaian ini.
Dikatakan Sumino, timnya sempat menemui kendala lantaran akses jalan menuju lokasi terlalu sempit, sehingga sedikit menghambat saat melakukan pemadaman.
Belakangan, kasus kebakaran yang berlokasi di dapur milik warga kerap terjadi.
"Dari catatan kami, dalam beberapa hari terakhir ini sering terjadi kebakaran yang disebabkan karena kegiatan kegiatan usaha di dapur," ungkapnya.
Kejadian tersebut dipicu oleh kebocoran selang atau regulator gas.
Sebanyak tiga kejadian yang ada di Klaten pada bulan Juli disebut berkaitan dengan kegiatan memasak di dapur.
"Imbauannya sering melakukan pemeriksaan selang pada tabung gas ataupun regulatornya agar tidak terjadi kebakaran," kata Sumino.
Menurutnya, tungku yang digunakan untuk memasakpun harus dibersihkan secara berkala dari minyak-minyak yang menempel di penggorengan agar tidak memicu terjadinya kebakaran.
"Dimungkinkan untuk oven yang sudah digunakan dalam suhu tinggi itu memungkinkan terjadinya percikan api," tegas dia.
"Selain itu jangan meninggalkan kompor atau alat masak dalam keadaan menyala tanpa pengawasan," pungkasnya.
Petaka Kebocoran Gas Elpiji di Dapur Warga Wedi Klaten
Suami istri di Klaten harus menderita luka bakar lantaran kebocoran gas elpiji, Rabu (13/7/2022) sore.
Kejadian tersebut terjadi di dapur milik Yatno dan Yeni di Dukuh Dalangan RT 01 RW 03, Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Klaten.
Anggota Regu 3 Damkar Klaten, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Klaten Satria Bagyanto mengatakan, saat sampai di lokasi api sudah padam lantaran ada warga yang membantu memadamkan api.
Baca juga: Warga Malangrejo Boyolali Kaget Dengar Letupan Jelang Subuh, Ternyata Kebakaran di Warung Tetangga
Meski begitu pihaknya tetap melakukan pengecekan pada lokasi kebakaran, untuk memastikan tidak ada sumber api atau hal yang dapat memicu kebarakan.
Pihaknya menduga, kebakaran tersebut dipicu oleh regulator tabung gas elpiji yang bocor.
"Tadi ganti (gas) dulu, tapi karena tidak memperhatikan kalau regulator gasnya bocor akhirnya meledak (kebakaran)," ujar Satria.
"Akibat kebocoran gas saat menyalakan kompor, akhirnya menyambar ke ibu yang baru memasak itu," jelasnya.
Lebih lanjut Satrio mengatakan jika sang suami juga terkena sambaran api akibat mencoba memadamkan api tersebut.
"Pas api nyala suaminya berusaha memadamkan dengan cara mengambil tabung gas, tapi karena panik ingin mengakses tabungnya untuk dibawa keluar tetapi tidak bisa, akhirnya juga mengalami luka bakar,"
Akibat kejadian itu keduanya mengalami luka bakar ringan dan setelah kejadian langsung mendapatkan penanganan medis.
"Keduanya mengalami luka bakar ringan, untuk pak Yatno luka di bagian kaki hingga lutut, ibu Yeni mengalami luka bakar bagian tangan," jelasnnya.
"Tapi tadi (setelah kebakaran) langsung dilarikan ke rumah sakit," tambahnya.
Satriyo mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati saat melakukan penggantian tabung gas. Pastikan tidak ada kebocoran gas sebelum menyalakan kompor.
"Kalau ketika mengganti sebaiknya dicek dulu semua, dari mulai tabung, regulator hingga selang yang digunakan, ada kebocoran atau tidak," kata dia.
"Jika menemukan kebocoran jangan nyalakan kompor, dan langsung membawa tabung gas ke ruang terbuka," jelasnya.
"Selain itu akan lebih baik jika saat ada kebocoran gas matikan listrik rumah agar menghindari kebakaran," pungkasnya.
Kebakaran Rumah di Desa Plosowangi Klaten Akibat Obat Nyamuk Bakar
Kebakaran menghanguskan rumah milik Harto Suwarno di Dusun Plosowangi Wetan, Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, sekitar pukul 21.30 WIB, Rabu (18/5/2022) malam.
Akibatnya, satu orang penghuni rumah meninggal lantaran tidak dapat mengevakuasi diri saat kejadian berlangsung.
"Kejadian sekitar habis isya, dapat kabar kalau ada kebakaran, saya langsung meluncur ke lokasi," ungkap Ketua RCTD, Wagiyo kepada TribunSolo.com, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: Kisah Teguh Pesepeda Asal Klaten : Pamit Istri Jelajah Indonesia, Hembuskan Napas saat Menuju ke IKN
"Saat kebakaran ada dua orang di dalam. Satu orang perempuan bisa diselamatkan, sedangkan satu orang lagi meninggal terbakar," jelasnya.
Diketahui korban meninggal bernama Sumarno (65). Sedangkan korban selamat adalah ibu Sumarno, Toyem (80).
"Yang terbakar itu, tidak bisa menyelamatkan diri karena habis kecelakaan, patah tulang dan hanya bisa teriak," ujar Wagiyo.
"Sedangkan api sudah membesar dan tidak ada yang berani masuk, sehingga yang bersangkutan tidak bisa dievakuasi saat kejadian," tambahnya.
Ketika relawan tiba, dikatakan Wagiyo mereka langsung membantu warga untuk menangani kebakaran tersebut.
Baca juga: Kayuhan Terakhir Mbah Teguh Pesepeda Asal Klaten : Meninggal saat Gowes Menuju IKN di Kalimantan
Baca juga: Warga 5 Desa di Klaten Banjir Uang,Diguyur Rp 6,4 Miliar untuk Tanah Mereka yang Kena Tol Solo-Jogja
"Relawan RCTD hampir semua terjunkan ke lokasi, jumlahnya puluhan orang," ujarnya.
"Relawan yang datang ke lokasi langsung mencari sumber air untuk membantu pemadaman bersama warga sebelum Damkar Klaten tiba di lokasi," tambahnya.
Anggota Regu 3 Damkar Klaten, Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Klaten Satria Bagyanto mengatakan jika semalam laporan masuk 21.35 WIB.
Sedangkan tim baru berhasil mencapai lokasi 20 menit kemudian, lantaran akses jalan yang sempit.
"Pukul 21.30 WIB warga yang sedang di Poskamling melihat kepulan asap dari rumah korban," ungkapnya.
"Kemudian mendobrak rumah dan mendapati kasur terbakar dan sudah menyambar atap. melihat kejadian itu, warga langsung berusaha memadamkan dan menghubungi damkar," tambahnya.
Dirinya menjelaskan, untuk memadamkan api tersebut, pihaknya mengerahkan 1 Regu beserta 2 unit mobil Damkar.
Satria mengatakan dugaan sementara kebakaran tersebut adalah obat nyamuk bakar yang menyambar kasur. (*)