Namun, nasib kurang mujur didapatkan Widiasih saat angkatan kedua dan ketiga.
Dia belum mampu mengangkat beban seberat 99 kilogram dan dinyatakan no lift.
Meski dua angkatan terakhir gagal, Widiasih tetap berhak mendapat kalungan medali emas.
Di sisi lain, angkatan 97 kilogram tersebut sekaligus memecahkan rekor ASEAN Para Games yang pernah dia buat pada tahun 2017.
Widiasih mampu mengangkat beban 95 kilogram saat ASEAN Para Games. Itu sekaligus rekor baru di ajang tersebut.
Kini, di tahun 2022, Widiasih mampu memecahkan rekor tersebut setelah berhasil mengangkat beban 97 kilogram.
Tapi, Widiasih tetap meminta maaf atas kegagalan dua angkatan terakhirnya.
"Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia mungkin hari ini tidak tampil maksimal, tidak seperti pertandingan terakhir saya sebulan lalu waktu kualifikasi di Korea," tutur dia.
"Tapi, puji Tuhan, saya masih diizinkan oleh Tuhan untuk mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di ajang ini," kata dia.
"Terima kasih doanya, ke depan menjadi PR buat saya karena di dua angkatan terakhir saya gagal, kondisi saya kurang fit," tambahnya.
Widiastuti mengungkap ada masalah di bagian bahunya yang membuatnya kurang optimal dalam angkatan.
"Itu bukan menjadi satu alasan, karena sudah di pertandingan, siap gak siap, harus kita hadapi," ujar dia.
"Tapi to be honest, kondisi bahu kurang baik, tapi berysukur masih bisa mempersembahkan dua medali emas," tambahnya. (*)