TRIBUNSOLO.COM, PAPUA - Dir Reskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani mengonfirmasi soal berita 6 oknum anggota TNI diduga terlibat kasus mutilasi di Timika, Provinsi Papua.
Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku diduga berkomplot dengan tiga pelaku lainnya.
Kombes Faizal menjelaskan, insiden pembunuhan disertai mutilasi di Timika itu berawal pada saat pelaku melakukan jual beli senjata AK 47 dan FN kepada korban.
Baca juga: Pecinta Hewan Curiga Kucing di Sesko TNI juga Dianiaya Selain Ditembaki, Minta Bangkai Diautopsi
"Keempat korban dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta," tutur Dir Reskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, melalui pesan singkat pada Minggu (28/8/2022).
Faizal mengungkapkan, pada 22 Agustus 2022 sekitar pukul 21.50 WIT, di SP 1, Distrik Mimika Baru, para pelaku bertemu dengan korban dan membunuh mereka.
Usai melakukan pembunuhan, selanjutnya para pelaku memasukan jenazah ke dalam mobil korban.
Kemudian jenazah dibawa ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, untuk dibuang. Pelaku lebih dulu memasukkan korban ke dalam karung.
"Sebelum dibuang, keempat korban semuanya dimutilasi dan dimasukan ke dalam enam karung," kata dia.
Baca juga: Terjadi Serangan KKB Papua di Distrik Nduga Sabtu 16 Juli 2022, 9 Orang Tewas
Setelah membuang para korban ke Sungai Kampung Pigapu, para pelaku lalu menuju ke Jalan masuk Galian C Kali Iwaka untuk membakar mobil Toyota Calya yang disewa oleh korban.
Para pelaku keesokan harinya berkumpul di gudang milik salah satu pelaku berinisial APL dan membagikan uang Rp 250 juta yang mereka rampas dari korban.
Polisi di hari sama juga menemukan mobil yang disewa korban dalam keadaan hangus terbakar.
Pada Jumat (26/8/2022), masyarakat dan polisi berhasil menemukan salah satu korban yang diketahui berinisial AL.
Saat itu polisi menemukan salah satu mobil Avanza hitam yang disewa korban di SP 1.
Baca juga: Viral Kucing Diitembaki di Sesko TNI, Panglima Jenderal Andika Perkasa Minta Pelaku Ditindak Tegas
Satu hari berselang, yakni pada Sabtu (27/8/2022), masyarakat kembali menemukan satu jenazah lagi di Sungai Kampung Pigapu namun hingga kini identitasnya belum diketahui.
Sampai kini polisi masih mencari keberadaan jasad dua korban lainnya.