Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jembatan sesek dari bambu di atas Bengawan Solo diserbu ribuan pengendara, Senin (26/9/2022).
Itu terjadi saat hari pertama Jembatan Mojo yang menjadi penghubung Kecamatan Jebres, Kota Solo dengan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo ditutup karena perbaikan.
Kini, ribuan pengendara yang biasanya melintas Jembatan Mojo, kini beralih ke jembatan alternatif dari bambu tersebut meski membayar Rp 2.000.
Pembuatnya adalah Sugiyono alias Bagong, warga Dukuh Jetis, Desa Gadingan, Mojolaban.
Jarak jembatan sesek dengan Jembatan Mojo hanya puluhan meter.
Bahkan jembatan sesek itu satu-satunya sarana yang bisa dilewati karena Jembatan Mojo ditutup.
Bahkan tak hanya imbas penutupan Jembatan Mojo, tetapi sebelumnya ada Jembatan Jurug B juga ditutup karena perbaikan.
Maklum, pengendara lebih memilih jembatan sesek karena jika lewat jalur lain, lebih jauh.
Ppantauan TribunSolo.com, antrean kendaraan dari arah Solo meupaun Sukoharjo sama panjangnya bak lautan manusia.
Para Linmas juga sudah bersiaga di dua lokasi tersebut karena antrean mencapai ribuan orang.
Baca juga: Kekhawatiran Pedagang Sekitar Jembatan Mojo Terdampak Penutupan: Prediksi Jualan Sepi 8 Minggu
Baca juga: Emak-emak Boyolali Jangan Kaget Jika Ukuran Tempe Makin Menciut : Kedelai Mahal,Tembus Rp 13 Ribu/Kg
Bahkan, juga ada petugas yang menyeberangkan jika pengendaraan tidak berani melewati jembatan sesek itu.
Untuk antrean kendaraan dari arah Solo sendiri memanjang hingga pintu Ari Demangan baru.
Warga, yakni Budi yang hendak pulang ke rumah di Desa Sapen, Mojolaban mengaku harus bersabar.
Padahal biasanya dirinya mewati Jembatan Mojo.