Kuliner Solo

Kuliner Karanganyar: Se'i Ayam Khas Rote di Klodran, Menikmati Daging Ayam dengan Sensasi Berbeda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Se'i Ayam di kedai Se'i Ayam Rote di Jalan Adi Sumarmo, tepatnya di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (29/1/2023).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Makanan Se'i merupakan hidangan daging asap khas dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Dalam bahasa Rote, se'i artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang, lalu diasapi dengan bara api hingga matang.

Baca juga: Kuliner Sragen : Masakan Khas Jawa di Kantin Bue Putut, Harga Murah Meriah, Sudah Ada Sejak 1986

Hidangan ini terbuat dari daging yang dimasak dengan cara dipanaskan menggunakan asap panas yang berasal dari kayu bakar.

Daging yang selesai diasap dapat langsung dimakan dengan mengirisnya tipis.

Namun apabila daging ini telah disimpan beberapa hari, maka harus digoreng kembali, atau dimasak dalam tumisan bunga pepaya dan sayur-mayur lain.

Sajian Se'i biasannya menggunakan daging sapi atau daging babi.

Namun di Karanganyar, ada olahan Se'i yang menggunakan daging ayam sebagai dasar makanannya.

Kedai makanan Se'i ayam khas Rote bisa ditemui di Jalan Adi Sumarmo, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Donna Septiana Manufoe (36), warga Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar yang juga pemilik usaha tersebut mengaku merintis usaha tersebut bersama suaminya yang berasal dari provinsi NTT.

"Kebetulan suami saya berasal dari Pulau rote NTT dan kami putuskan untuk berjualan Se'i Ayam di sini," kata Donna kepada TribunSolo.com, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Kuliner Solo: Ayam Geprek Kumlot UMS, Jadi Andalan Para Mahasiswa, Bisa Ambil Nasi Sepuasnya

Donna mengatakan hidangan Se'i biasannya menggunakan bahan dasar daging berat seperti daging sapi maupun daging babi.

Dia memutuskan untuk memilih daging ayam, karena masih belum banyak yang menggunakan daging tersebut dalam membuat olahan daging asap itu.

"Karena di jawa yang kental dengan daging ayam orang cenderung banyak makan ayam ketimbang sapi maupun babi jadi kita milih disukai banyak ayam," ungkap Donna.

Dia menuturkan sudah menggeluti usaha ini sejak Januari 2022.

Halaman
12

Berita Terkini