Berita Wonogiri

PPDB SD Negeri Wonogiri Dimulai, Sekolah Diminta Pro Aktif, Tawarkan Program Agar Tarik Minat Siswa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak SD

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SD Negeri dan Swasta dk Wonogiri dimulai sejak hari ini Senin (12/6/2023) hingga Jumat (16/6/2023).

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri mendorong agar sekolah yang berpotensi minim pendaftar lebih proaktif dan menawarkan program yang bisa menarik minat calon peserta didik.

Kepala Disdikbud Wonogiri, Sriyanto, mengatakan pelaksanaan PPDB di Wonogiri mengacu pada Perbup Nomor 13 tahun 2023 yang mana PPDB masih menggunakan sistem Zonasi RT.

Sistem zonasi RT mengakomodir siswa yang berada satu RT dengan sekolah.

Sementara calon siswa yang berada di luar RT menggunakan prestasi atau nilai raport dan prestasi lain jika ada.

"SD pendaftaran offline ke sekolah, kita harapkan bisa tepat waktu semua," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Senin (12/6/2023).

Dia menerangkan biasanya masih ada beberapa orang tua yang mendaftarkan anaknya di hari pertama masuk atau di awal semester.

Pihaknya mengupayakan agar pendaftaran dilakukan tepat waktu saat masa pendaftaran.

Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah permasalahan seragam gratis yang diberikan ke peserta didik baru.

Baca juga: Rincian Kuota PPDB SMP 2023 di Sukoharjo: Jalur Lingkungan & Zonasi Paling Banyak, 6.241 Calon Siswa

Baca juga: PPDB SD-SMP 2023 di Wonogiri Pakai Sistem Zonasi RT, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

"Anak-anak itu kan mendapatkan seragam gratis, jadi ketika masuk langsung diukur sehingga tidak terlalu lama mendapat seragamnya. Kalau daftar pas masuk, seragamnya terlambat, bisa saja sudah satu semester belum mendapat. Jadi kami harapkan harus tepat waktu," kata Sriyanto.

Di bagian lain, soal potensi SD Negeri yang minim pendaftar, Disdikbud meminta agar guru dan pihak sekolah proaktif menjaring siswa yang berada di sekitaran lingkungan sekolah.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar sekolah menawarkan program yang bisa menarik minat siswa dan orang tua sehingga sekolah tidak kekurangan anak yang mendaftar.

"Kita dorong SD yang mulai berkurang jumlah siswanya untuk berdaya menawarkan program yang menarik. Pertama proaktif, kedua menawarkan program yang menarik," ujar Sriyanto.

Dia mencontohkan, SD yang menawarkan program menarik adalah SD Negeri 2 Nambangan di Kecamatan Selogiri yang menurutnya juga cukup berada di wilayah pinggir.

Halaman
12

Berita Terkini