Dia mengaku rugi Rp 4,5 juta.
Baca juga: Alasan Konser Musik di De Tjolomadoe Tak Mulai-mulai Sampai Penonton Ngamuk: EO Tak Kuat Bayar Sound
Baca juga: Kesaksian Penonton Konser Musik di De Tjolomadoe yang Ricuh: Mau Tukar Tiket, Panitia Saling Lempar
"Saya di sini dagang nasi siomay sama es, modal Rp 3,5 juta, ditambah uang sewa Rp 1 juta sehingga total Rp 4,5 juta," kata Wulan, Sabtu (22/7/2023).
Wulan mengatakan, dirinya baru bisa membuka lapak ya dari pukul 11.30 WIB.
Selain itu, dirinya harus berebut tenda karena penyelenggara hanya sediakan 10 tenda.
"Di sini masih enyel-enyelan soal tenda, mereka hanya sediakan 10 tenda tapi yang sudah mesan 18 tenan," ungkap Wulan.
Ia mengatakan kondisi tersebut diperparah dengan listrik belim menyala hingga Maghrib.
Dia mengaku, barang dagangannya baru laku Rp 150 ribu.
"Kemudian saya lihat penonton rusuh masuk ke dalam, rusuhnya habis maghrib, tenda digoyang-goyang," kata Wulan.
"Ada yang sempet jualan ada yang belum laki, tempat saya baru laku Rp 150 ribu, ya pengennnya uang sewa kembali, kerugian dikembalikan," pungkas Wulan.
Alasan Kericuhan
Sebelumnya, penyebab batalnya konser musik 'Don't Stop - Take Your Dream' di De Tjolomadoe, Karanganyar, Sabtu (22/7/2023), terungkap.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan konser tak kunjung main karena dari pihak Event Organizer (EO) belum melunasi vendor dari soundsystem.
"Pihak EO dari penyelenggara musik masih belum menyelesaikan kewajiban ke vendor soundsystem dengan nilai Rp 120 juta," kata Jerrold, kepada TribunSolo.com.
Jerrold mengatakan pihaknya kini telah mengamankan 3 orang yang diketahui sebagai penyelenggara.
Tiga orang itu terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan.