TRIBUNSOLO.COM – PSI resmi membatalkan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Balal Calon Presiden (Bacapres) pada Pilpres 2024 nanti.
Ada kemungkinan PSI bakal mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Bacapres yang akan diusung mereka.
Dukungan itu secara tidak langsung terlihat kala DPD PSI menerima kehadiran Prabowo Subianto di kantor DPP PSI pada 2 Agustus 2023 lalu.
Merespon hal tersebut ada 6 kader dari PSI yang akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.
Baca juga: Hadir di Kopdarnas PSI, Ini Alasan Gibran Tolak Dipakaikan Jaket PSI : Saya Masih Pegang KTA PDIP
Dari 6 kader tersebut, 4 diataranya mereka adalah Caleg DPR dan DPRD.
Anggota PSI yang juga Bacaleg DPR Dapil Jawa Tengah 8, M Afthon Lubbi mengatakan diterimanya Prabowo Subianto ke kantor DPP PSI menunjukkan tidak adanya sikap ketegasan dari DPP.
Afthon dengan lantang menolak memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto.
"Tidak ada ketegasan sikap dari DPP untuk tidak mendukung Prabowo Subianto."
"Kami tidak sepakat dan kami tidak sudi PSI menerima kedatangan Prabowo Subianto," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (23/8/2023).
Selain itu, dikatakan Afthon, pihaknya juga tidak pernah diajak berdiskusi mengenai hal tersebut.
"Kami tidak pernah diajak diskusi dan tidak pernah ada informasi kepada kami," ujarnya.
Baca juga: Yenny Wahid Tak Menampik Ada Permintaan untuk Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Diketahui, keenam kader tersebut telah menyiapkan surat pengunduran diri dan akan mengembalikan uang bantuan pengurusan dokumen berkas bacaleg ke PSI.
Afthon juga menegaskan, jika DPP PSI bersikap tegas dan menyatakan menolak Prabowo Subianto maka hal ini tidak terjadi. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh DPP PSI.
“Kami juga bersikap tegas bahwa kami mengundurkan diri baik sebagai caleg maupun sebagai anggota partai,” jelas dia.
“Dengan situasi politik yang seperti ini, PSI harus membuat garis demarkasi yang tegas untuk menolak Prabowo Subianto. Itu menurut kami."
"Karena perjalanan dari 2014, 2019 itu sangat membekas bagi kami,” pungkas Afthon. (*)