Pemilu 2024

Gaet Cak Imin Pasca Ajak AHY Jadi Cawapres, Demokrat Sragen Singgung Anies Baswedan Tak Punya Etika

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi saat ditemui TribunSolo.com di kantor DPC Partai Demokrat Sragen, Jumat (1/9/2023).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kader Partai Demokrat Kabupaten Sragen terkejut mendengar kabar Anies Baswedan menggaet Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (cawapres).

Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi mengatakan sebenarnya soal keputusan siapa sosok Cawapres, diserahkan sepenuhnya kepada Anies.

Namun, setidaknya menurut Budiono, Anies atau Partai Nasdem bisa mendiskusikan keputusan yang akan diambil bersama anggota koalisi yang lain.

Budiono pun menyinggung soal etika dibalik keputusan Anies tersebut.

"Tanggal 30 Agustus itu juga tidak ada pembatalan surat ajakan itu, harusnya kan mestinya kalau ada pergantian rencana, semestinya koalisi-koalisi itu dikumpulkan, mestinya semua rembugan," terangnya, Jumat (1/9/2023).

"Termasuk calonnya sendiri, ya itulah yang mungkin ketika ceritanya seperti itu, kita dibawah selain kaget ya agak kecewa, ok politik itu dinamis, tapi kan etikanya harus dipakai," tambahnya.

Baca juga: PENYEBAB Baliho Anies Baswedan Dibakar di Sragen : Kader Demokrat Marah, Bukan karena Instruksi

Tentu saja keputusan tersebut, membuat kader di tingkat Kabupaten pun merasa kaget.

Setidaknya ada penjelasan terlebih dahulu, mengapa dipilih Cak Imin sebagai pendamping Anies Baswedan.

Apabila pertimbangan yang diambil dinilai mampu meningkatkan elektabilitas atau mengerek suara, tentunya hal tersebut dapat dimaklumi kader Partai Demokrat.

Budiono Rahmadi juga menyinggung surat yang dikirim Anies Baswedan yang ditujukan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Surat tersebut berisikan ajakan Anies kepada AHY untuk dijadikan pendamping di Pilpres 2024 mendatang.

Surat tersebut dikirim pada 25 Agustus 2023 lalu, yang mana pada 30 Agustus 2023 Anies Baswedan malah tersiar kabar terbentuknya duet Anies-Cak Imin.

Baca juga: BREAKING NEWS: Partai Demokrat Copoti Baliho Anies Baswedan di Sragen, Usai Dilepas Langsung Dibakar

"Tanggapannya ya mestinya agak terkejut, karena apa, tanggal 25 Agustus kemarin, itukan sebenarnya Mas Anies kirim surat pada Mas AHY, bahwa surat tersebut isinya ajakan sebagai calon pendamping di Pilpres," terang Budiono.

Bahkan, menurut Budiono DPP Partai Demokrat sudah punya rencana akan segera mendeklarasikan duet Anies-AHY.

Yang mana, kader Demoktrat sudah menganggap surat yang dikirim Anies itu sudah final.

"Di DPP juga sudah ada persiapan untuk segera mengagendakan deklarasi, tapi ternyata tanggal 30 Agustus kemarin itu ada kejadian luar biasa," kata Budiono.

"Yaitu Nasdem mengajak PKB keluar dari Gerindra dengan tawaran untuk kerjasama, Cak Imin dijadikan wakil Anies," pungkasnya.

(*)

 

Berita Terkini