Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembakaran Baliho Anies di Sragen

PENYEBAB Baliho Anies Baswedan Dibakar di Sragen : Kader Demokrat Marah, Bukan karena Instruksi

Baliho-baliho bergambar Anies Baswedan yang bersanding dengan AHY itu sebelumnya dipasang oleh DPD Partai Demokrat Jawa Tengah.

TribunSolo.com / Septiana Ayu
Baliho bergambar Anies Baswedan di Jalan Solo-Purwodadi di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jumat (1/9/2023) dibakar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Tengah, Rinto Subekti mengatakan aksi pembakaran baliho bergambar Anies Baswedan sebagai bentuk kemarahan kader Partai Demokrat.

Diberitakan sebelumnya, ada 3 baliho bergambar Anies Baswedan di Sragen yang dicopot Partai Demokrat.

Setelah dicopot, baliho tersebut dirobek lalu dibakar di lokasi.

Pantauan TribunSolo.com di lapangan, baliho bergambar Anies Baswedan yang dibakar sebelumnya terpasang di Jalan Gabugan-Brumbung di Kecamatan Tanon dan di Jalan Solo-Purwodadi di Kecamatan Gemolong.

Baliho-baliho tersebut sebelumnya dipasang oleh DPD Partai Demokrat Jawa Tengah.

Rinto mengatakan sebenarnya tidak ada instruksi khusus soal pencopotan baliho Anies Baswedan.

Baca juga: NASIB Baliho Anies Baswedan : Tak Cuma Dicopot Partai Demokrat di Sragen, Tapi Seluruh Jawa Tengah

Baca juga: LOKASI Pencopotan dan Pembakaran Baliho Anies di Sragen: 3 Titik, Salah Satunya di Jl Solo-Purwodadi

Menurut Rinto pencopotan hingga pembakaran baliho Anies Baswedan itu sebagai bentuk kemarahan Partai Demokrat.

“Tidak ada instruksi dari partai terkait pencopotan baliho, itu bentuk kemarahan atas sikap dari Anies dan Nasdem yang tidak mengindahkan komitmen perjanjian piagam kerjasama tiga parpol,” katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (1/9/2023).

“Nah, buat apa ada surat itu, sebenarnya bukti kemarahan kader, bukan karena instruksi,” tambahnya.

Aksi pembakaran itu terjadi, menurut Rinto ketika orang marah, maka kemarahan itu sudah tidak terbendung lagi.

Menurutnya, aksi pencopotan itu tidak hanya dilakukan di Sragen saja, melainkan juga dilakukan di seluruh Jawa Tengah hingga seluruh Indonesia.

“Kalau saya dibakar itu keadaan dimanapun tidak bisa membendung orang yang marah, saya tahu mereka (kader) marah,” ujarnya.

“Ini seluruh Jateng dan se-Indonesia mereka marah, yang namanya marah,” pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved