Dengan demikian masyarakat tidak perlu khawatir saat melintas.
"LRB menahan bawah gelagar dapat menahan gempa secara teoritis selama besaran gempa 1000 tahun," ungkap dia.
"Diharapkan memberikan kelancaran dan tidak khawatir. Saya haru karena masyarakat mau sabar," tambahnya.
Teknologi ini belum banyak diterapkan.
Baca juga: Jembatan Jurug B Akan Dibuka, Dishub Siapkan Tiga Kantong Parkir untuk Solo Safari
Salah satu yang menerapkan LRB yakni Jakarta-Cikampek Elevated.
"Teknologi ini digunakan di jembatan khusus misalnya di Jakarta-Cikampek Elevated. Kalau di atas jembatan jangan heran goyangannya tinggi. Mampu bergerak horizontal, lateral, maupun pusaran," terangnya.
Ia berhadap dengan beroperasionalnya jembatan ini bisa memperlancar arus lalu lintas dari Kota Solo. Jembatan Jurug B digunakan untuk ke arah timur sedangkan Jembatan Jurug untuk arus dari arah Barat.
"Dibukanya jembatan ini tentunya kapasitas bertambah. Satu jembatan 2 lajur sehingga memperlancar arus kendaraan di Kota Solo," jelasnya.
Dengan demikian kegiatan ekonomi bisa lebih lancar.
"Kegiatan ekonomi pasti lebih lancar Kota Solo dan commuter sekitarnya," tuturnya.
(*)