Adi menilai figur seperti Ridwan Kamil yang memiliki kekuatan elektoral di Jawa Barat lebih dibutuhkan Ganjar.
Baca juga: Soal Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P Ungkit Pilpres 2019 yang Munculkan Nama Maruf Amin
Lalu, sebut Adi, Mahfud memiliki basis elektoral yang cukup kuat di daerah Jawa Timur, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Gusdurian.
"Mahfud MD saya kira memiliki elektabilitas, popularitas, kompetensi, integritas yang di atas rata-rata dinilai kuat di Jawa Timur dan mewakili kelompok NU ya garis Gusdurian tentu saja," tutur Adi.
Oleh karena itu, Adi mengatakan bahwa Ganjar bisa mengkondisikan kekuatan politik di Jawa Timur, khususnya kalangan NU, bila memilih Mahfud.
"Kalau Mahfud yang diterima jadi pendamping sebagai cawapres maka dinilai punya potensi mengkonsolidasi kekuatan politik di Jawa Timur dan kalangan NU terutama garis NU yang berafiliasi dengan Gusdurian," kata Adi.
Kendati demikian, Adi mengatakan bahwa Mahfud memiliki kelemahan, yakni tidak memiliki partai politik (parpol).
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Adu Strategi Jabar-Jatim di Balik Wacana Duet Ganjar-RK dan Ganjar-Mahfud", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2023/09/17/11252901/adu-strategi-jabar-jatim-di-balik-wacana-duet-ganjar-rk-dan-ganjar-mahfud