Terkait pilihan Gibran bila menerima pinangan sebagai Cawapres, FX Rudy menjelaskan bahwa itu semua hak warga negara dan dilindungi undang-undang.
Namun terkait status Gibran sebagai Kader PDIP, menurut FX Rudy seharusnya secara otomatis keluar dari partai.
Baca juga: Gibran Jadi Cawapres Prabowo, FX Rudy : Saya Tidak Boleh Berbicara Apapun
"Itu hak, dilindungi oleh undang-undang. Ya otomatis, kalau sudah dari partai A ke partai B," kata dia.
FX Rudy juga mengatakan bahwa dirinya tidak ingin menilai siapapun termasuk Gibran terkait etika politik yang dilakukan oleh Putra Sulung Presiden Jokowi.
"Tidak mau menilai Orang lain, saya menilai diri sendiri compang camping menilai orang lain," tegasnya.
Ia pun kini fokus memenangkan Ganjar-Mahfud MD dalam satu putaran dengan minimal perolehan 50 persen lebih satu.
Untuk strategi politik PDIP Solo, FX Rudy telah merancangkan dan akan lebih memaksimalkannya.
"Strategi sudah dirancang, dan ditingkatkan. Makin turun ke masyarakat, itu yang dilakukan," urainya.
Sementara terkait status Gibran apakah akan dicopot sebagai Wali Kota Solo oleh PDIP, FX Rudy menjelaskan hal itu merupakan hak Ketua Umum.
FX Rudy kembali menegaskan bahwa dirinya tidak kecewa dengan langkah politik Gibran saat ini.
"Sebgai kader partai, sudah saya 46 tahun, sudah didik turunkan kader lain. Harus siap kecewakan, dan dikecewakan. Tanya mbak Mega kecewa tidak, saya tidak. Saya melaksanakan tugas ketua umum, rekomendasi mas Gibran Teguh menangkan Rud, siap. Kalau rekomen Ganjar dan Mahfud, siap jalanan fokus menangkan," pungkasnya.
(*)