Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Spanduk dan baliho bergambar Gibran Rakabuming Raka menjamur di Boyolali.
Sejak jelang pengumuman sidang putusan Mahkamah Konstitusi lalu, spanduk dan baliho mulai ada di jalan-jalan di Boyolali.
Banyaknya baliho dan spanduk itu diklaim Ketua DPC PDI P Boyolali, Susetya Dwi Hartanta tak ada pengaruhnya buat Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baginya, PDIP di Boyolali memiliki mesin yang canggih.
Mulai dari struktural hingga simpatisan semua kompak.
"Tidak ada pengaruhnya, dan kami pastikan, PDIP Boyolali solid dan tegak lurus. Artinya apa yang menjadi instruksi dari pusat, benar-benar dilaksanakan dengan sepenuh hati," kata Susetya, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Efek Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Golkar Sragen Semakin Optimistis Menangkan Pilkada Sragen 2024
Baca juga: Dilaporkan ke KPK terkait Dugaan Nepotisme, Gibran Beri Reaksi Santai: Biar Ditindaklanjuti, Silakan
Dia mengaku, pemasangan spanduk atau baliho itu merupakan hal wajar dalam setiap event pemilihan.
Tak hanya, bagi Capres dan Cawapres, calon anggota legislatif di daerah pun juga melakukan hal yang sama dengan menggunakan media itu agar dikenal masyarakat.
Namun di Boyolali, menurut dia, pemasangan iklan itu tak menjadi penentu utama.
Hanya menjadi salah satu upaya saja.
Apalagi Susetya mengklaim massa PDIP Boyolali bisa dibilang massa tetap.
"Kita tetap menggunakan sistem partai. Kader kami di daerah juga terus bersemangat untuk mengenalkan calon yang diusung PDIP, yakni Ganjar-Mahfud," tambahnya.
(*)