Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP diharapkan segera diserahkan Gibran Rakabuming Raka ke DPC PDIP Solo.
Itu setelah Gibran secara resmi mendaftar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto ke KPU RI, Rabu (25/10/2023).
Harapan Gibran menyerahkan KTA PDIP disampaikan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.
"Menurut saya Mas Gibran datang kelihatan mukanya di DPC meninggalkan DPC dengan mengundurkan dirinya kelihatan punggungnya," ucap dia saat ditemui di kediamannya, Rabu (25/10/2023).
"Itulah pesan dan harapan saya," tambahnya.
Baca juga: Harapan Rudy ke Gibran usai Daftar Cawapres Prabowo : Mas Gibran Berani Buat Surat Pengunduran Diri
Gibran, untuk diketahui, mendaftar menjadi kader PDIP pada 23 September 2019.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut mendaftarkan diri melalui ranting Manahan yang merupakan bagian dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Banjarsari DPC PDIP Solo.
Gibran memenuhi persyaratan dari pengurus ranting dan anak cabang DPC PDIP Solo.
Setelahnya, Gibran kemudian mendatangi Kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin Nomor 26, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo sekira pukul 13.55 WIB.
KTA PDIP saat itu belum diterima Gibran secara fisik karena ada masalah teknis.
Alhasil, KTA PDIP milik Gibran baru sebatas digital.
Pengurusan Gibran untuk KTA PDIP sebagai salah satu langkah untuk maju Pilkada Solo 2020.
Baca juga: Adu Gaya Capres-Cawapres saat Daftar ke KPU, Ini Makna di Balik Warna Pakaian yang Dikenakan
PDIP Solo, untuk diketahui, saat itu telah menyodorkan nama pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai bakal calon wali kota dan calon wakil wali kota Solo ke DPP PDIP.
Gibran pun kemudian turut berpacu dalam perebutan restu Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk maju Pilkada Solo 2020.
Megawati kemudian menurunkan restunya kepada Gibran dan Teguh untuk maju Pilkada Solo 2020.
Itu diumumkan secara virtual pada 17 Juli 2020.
"Kalau tahun 2020 tidak diberi rekomendasi menjadi Wali Kota kan tidak ada persyaratan putusan MK yang pernah menjadi kepala daerah," ucap FX Rudy.
"Dengan sangat lagi hormat saya harap Mas Gibran berani membuat surat pengunduran diri dan mengembalikan KTA ke DPC PDI Perjuangan sehingga menghormati Bu Mega sebagai Ketua Umum," tambahnya.
FX Rudy tak ingin PDIP bermain dua kaki dengan membiarkan Gibran berstatus sebagai anggota PDIP sedangkan ia kini telah menyeberang menjadi cawapres koalisi partai lain.
Baca juga: Gibran Bicara Nasibnya di PDIP Usai Jadi Cawapres Prabowo, Jawabannya Ada di Pertemuan dengan Puan
Sedangkan PDIP memiliki koalisi sendiri yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Dengan harapan kami juga sampaikan kepada Mas Gibran jangan sampai ada penilaian Ketua Umum saya ini bermain di dua kaki," ujar FX Rudy.
"Kami sangat memberikan pesan ini kepada Mas Gibran dengan santun," imbuhnya.
PDIP bisa saja memecat putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Namun, menurutnya harusnya secara sadar diri Gibran lah yang harusnya mundur sebagai bentuk penghormatan.
"Kan nggak perlu dipecat sebetulnya. Kesadaran diri datang kelihatan muka pulang kelihatan punggung. Itu kan budaya bangsa kita sendiri. Menurut saya etika lah," ujar dia.
"Dulu kalau Mas Gibran tidak minta KTA ke DPC juga tidak bisa menjadi persyaratan untuk Wali Kota," tambahnya.
Meski PDIP dan Gibran sudah tidak sejalan, FX Rudy tetap memberikan selamat dan sukses atas ikutnya ia dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Saya selaku Ketua DPC tentunya mengucapkan selamat untuk Mas Gibran sudah mendaftar sebagai Wakil Presiden. Selamat dan sukses," jelasnya.
Ia pun tidak ingin bermusuhan dengan kadernya tersebut. Ia berharap persahabatan tetap terus terjalin.
"Saya lebih penting persahabatan daripada sebuah jabatan. Sehingga biar pun Mas Gibran sebagai cawapres sebagai sahabat. Ciptaan Tuhan tidak diciptakan untuk bermusuhan," ungkapnya.
Pertemuan Puan
Sebelumnya, bakal cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka, membahas soal nasibnya sebagai kader PDIP setelah mendafar sebagai peserta Pilpres 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Gibran mengaku dia sudah berbicara dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Saya sudah ketemu mbak Puan," kata Gibran kepada awak media saat ditemui di KPU RI, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Pramono Anung Bantah Hubungan Megawati dan Jokowi Memanas, Ogah Tanggapi Gibran Cawapres
Namun soal isi pembicaraannya dengan Puan Maharani, Gibran enggan membeberkan lebih lanjut.
Wali Kota Solo itu hanya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh relawan yang sudah hadir di acara pendaftaran ke KPU RI.
"Ya, terima kasih buat semua yang hadir," tukas Gibran.
Gibran Rakabuming Raka sampai saat ini masih merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).
Tetapi dia dianggap bermanuver politik setelah menerima pinangan Prabowo Subianto menjadi bakal cawapres.
Baca juga: Prabowo-Gibran Resmi Daftar ke KPU, Ganjar Pranowo Yakin Jawa Tengah Masih Kandang Banteng
Keputusan Gibran jadi bacawapres Prabowo itu juga berdasarkan hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) II Partai Golkar, Sabtu pekan lalu.
Bahkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi mendaftar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Rabu (25/10/2023) siang tadi.
Mereka menjadi pasangan ketiga yang mendaftarkan diri menyusul capres cawapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Koalisi PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang sudah mendaftar di hari pertama.
Prabowo dalam pidatonya, mengaku siap maju untuk melanjutkan pembangunan bersama Gibran.
"Kami siap untuk maju di hadapan rakyat Indonesia. membawa program kita membawa visi kita untuk melanjutkan pembangunan dan mengantar Indonesia sampai menjadi negara yang maju dan makmur," kata Prabowo.
(*)