Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bakal cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka mengaku bakal segera menemui Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Hal itu setelah Gibran ditagih mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP yang sampai kini masih dipegangnya.
"Ya secepatnya. Nanti saya bicarakan dengan Pak Ketua DPC dulu," jelas Gibran saat ditemui di kantornya Senin (30/10/2023).
Ia saat ini sedang mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan FX Rudy.
Gibran sendiri telah menjalin komunikasi dengan Mantan Wali Kota Solo tersebut.
"(FX Rudy) udah WA saya. Entar ya. Nggih. Nanti, nanti. Saya carikan jadwal biar tidak saling tumpang tindih jadwalnya," terangnya.
Baca juga: Statusnya di PDIP Terus Diungkit, Gibran Klaim Kantongi Izin dari Puan untuk Jadi Cawapres Prabowo
Baca juga: Hasto Sebut PDIP Patah Hati Ditinggal Jokowi, Megawati Justru Senyum : Gusti Ora Sare
Namun, ia belum memastikan apakah di pertemuan itu ia akan mengembalikan KTA dan menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota PDIP.
"Belum (diungkapkan isi pertemuannya). Ya bertemu aja," jelasnya.
FX Rudy sendiri telah berkomunikasi ke Gibran via WA untuk menggelar pertemuan sejak Jumat (27/10/2023).
Ia ingin agar putra sulung Presiden Jokowi tersebut mengembalikan KTA PDIP dan mengundurkan diri.
"Saya hanya menyarankan dengan hormat biar Ibu tidak dinilai bermain dua kaki dan Pak Jokowi juga tidak dinilai bermain dua kaki. Untuk itu saya akan menulis surat yang akan saya serahkan ke Mas Wali. Mau ditanggapi ya bersyukur tidak ditanggapi ya sudah," jelas FX Rudy saat ditemui di kediamannya, Jumat (27/10/2023).
Menurutnya, penyerahan KTA dan pengunduran diri ini penting agar publik tidak menilai Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak bermain dua kaki.
"Supaya isinya dua-duanya tidak dinilai dua kaki suratnya isinya mohon mengembalikan Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan dan membuat surat pengunduran diri. Ini aman semua nanti. Bapaknya Pak Jokowi tidak nilai dua kaki Ibu juga tidak dinilai dua kaki," ungkapnya.
(*)