Pendidikan yang diterapkan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tapi juga mendatangkan rahmat bagi lingkungan sekitar.
"Karena itu guna menjamin keberlanjutan model pemberdayaan masyarakat, model pendidikan, dan model dakwah dalam rangka menyebarkan islam yang rahmatan lil alamin, yang mempunyai nilai kebangsaan yang tinggi maka perlu dipikirkan keberlanjutan dana abadi pesantren yang spektrum yang jauh lebih luas," terangnya.
Kata Gibran
Sebelumnya, pasangan capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membocorkan dua program unggulannya saat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023).
Dua program tersebut di antaranya Dana Abadi Pesantren dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) khusus Lansia.
Program ini menjadi sorotan lantaran sudah ada di pemerintahan sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparan Konferensi Pers APBN KiTA, Rabu (25/10/2023) juga menyebut dua program itu sudah ada di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia pun menegaskan program ini telah tercantum di APBN 2024.
Baca juga: Ketua Fraksi PKB Persoalkan Program Prabowo-Gibran: Dana Abadi Pesantren Milik PKB
KIS Lansia telah tercantum di dalam program perlindungan sosial.
Sementara itu, dana abadi pesantren sebenarnya juga telah masuk ke dalam bagian dari dana abadi pendidikan.
Menanggapi hal ini, Gibran menjelaskan ia memang tidak menginisiasi program baru.
Ia ingin melanjutkan dan menyempurnakan program yang sudah ada.
"Awal pidato bilang yang kita fokuskan adalah keberlanjutan dan penyempurnaan. Kuncinya adalah konsistensi," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Jumat (27/10/2023).
(*)