TRIBUNSOLO.COM - PDI Perjuangan merespons isu santai penjegalan Gibran Rakabuming Raka untuk maju menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024.
Seperti yang diungkapkan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto pada laga final Liga Kampung Soekarno Cup U-17 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat (3/11/2023) malam.
Hasto mengibaratkan isu penjegalan terhadap Gibran seperti permainan sepak bola.
Baca juga: Soal Isu Operasi Senyap Penjegalan Gibran Jadi Cawapres, PPP Sebut Hanya Bisa Dilakukan Penguasa
"Ya seperti bola, kalau jegal ada wasit nyemprit," kata dia.
Hasto kemudian membahas soal dugaan pelanggaran etik Mahkamah Konstitusi (MK).
Seperti diberitakan, hakim konstitusi diduga telah melanggar kode etik setelah mengabulkan putusan batas usia capres-cawapres.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Sapa Seribuan Kader PKB Se-Solo Raya di Karanganyar, Massa Berteriak Perubahan
Menurut Hasto, dugaan pelanggaran etik hakim MK memang harus diselidiki lebih lanjut.
"Mahkamah Konstitusi itu adalah benteng demokrasi sehingga tidak boleh dikebiri, tidak boleh ada manipulasi, tidak boleh hanya karena ada hubungan kekeluargaan kemudian hukum dikorbankan," ujar Hasto.
"Kami percayakan sepenuhnya pada Mahkamah Etik untuk mengambil keputusan terbaik demi keadilan," pungkas dia. (*)